LAPORAN PRAKTIKUM I
ZOOLOGI
INVERTEBRATA
(AKKC 222)
PROTOZOA
Disusun Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok VI A
Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd
Asisten :
Dela Aprilia Lesman
M. Lutvi Ansari, S.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2015
PRAKTIKUM
I
Tujuan : Mengenal beberapa anggota phylum protozoa yang hidup
bebas di air tawar.
Hari/Tanggal : Kamis/ 26 Februari 2015
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin

I.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Baki
2.
Pipet
tetes
3.
Kaca
benda
4.
Kaca
penutup
5.
Mikroskop
6.
Kompor
gas
7.
Panci
8.
Gelas
kimia
9.
Gelas
aqua sebanyak 8 buah
10. Gelang karet
11. Plastik transparan
12. Kertas karbon 5 lembar
13. Kapas
B. Bahan
1. Air
Kolam
2. Air
sawah
3. Air
selokan
4. Air
comberan
5. Kotoran
ayam kering
6. Jerami
II.
CARA
KERJA
A. Medium biasa
1.
Mengambil
2-3 tetes air comberan, kolam, sawah, dan selokan dengan menggunakan pipet,
kemudian meletakkan pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
2.
Mengamati
protozoa apa saja yang tampak dimikroskop.
3.
Menggambar
morfologi hewan-hewan tersebut dan menyebutkan bagian-bagiannya.
B. Medium biakan
1.
Merebus
200 gram jerami dengan air sebanyak ± 2 liter selama 15 menit.
2.
Mendinginkan
air rebusan, menyaringnya lalu mengambil sebanyak 80 ml air rebusan dan
memasukkan ke dalam gelas aqua.
3.
Menambahkan
kotoran ayam kering dan sedikit jerami ke dalam gelas aqua.
4.
Memasukkan
air bahan sebanyak 20 ml.
5.
Memberikan
perlakuan gelas aqua A (4 buah) dalam keadaan transparan, sedangkan gelas aqua
B (4 buah) dalam keadaan tertutup kertas karbon.
6.
Membiarkan
media biakan selama dua minggu.
7.
Melakukan
pengamatan dengan mikroskop setelah dua minggu.
III.
TEORI
DASAR
Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih
majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari
satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh
mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya.
Habitatnya diair tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan
lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat
karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan
hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia,
sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi
tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat
kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun
protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Didalam keadaan yang tidak sesuai
untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel
yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner (pembelahan diri) dan pembelahan
ganda (misalnya pada plasmodium) dan secara seksual dengan singami (yaitu
persatuan dua gamet yang sama atau berbeda ukurannya) dan konjugasi (terjadi
pertukaran inti sehingga terjadi reorganisasi pada kedua individu).
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu
1.
Kelas
Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa kaki semu (pseudopodia) yang
merupakan penjuluran sitoplasma, gerakannya disebut gerak amoeboid, dan bentuk
tubuhnya tidak tetap. Berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri.
Rhizopoda yang hidup di air tawar dan hidupnya bebas misalnya Amoeba proteus
dan Difflugia. Rhizopoda yang hidup di laut misalnya Globigerina
dari kelompok Foraminifera. Yang hidup parasit pada manusia misalnya Entamoeba
histolytica dan Entamoeba gingivalis.
2.
Kelas
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
Alat geraknya berupa rambut getar (silia). Disebut Infusoria karena
anggota Ciliata hidup di air yang tercemar. Silia terdapat di seluruh permukaan
tubuh atau hanya pada bagian tertentu. Bentuk tubuhnya tetap karena memiliki
perikel. Memiliki dua macam inti yaitu
mikronukleus (berfungsi mengatur perkembangbiakan) dan makronukleus (mengatur
pertumbuhan dan metabolisme). Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan
biner dan secara seksual dengan konjugasi. Ciliata yang hidup bebas di air
tawar misalnya Paramaecium, Stentor, Vorticella, dan Didinium
(predator). Ciliata yang hidup parasit pada manusia adalah Balantidium coli.
3.
Kelas
Flagellata (Mastigophora)
Alat geraknya berupa bulu cambuk (flagel) dan bentuk tubuhnya tetap.
Cara hidupnya ada yang hidup bebas, bersimbiosis, dan parasit. Flagellata yang
hidup bebas misalnya Euglena, yang hidup bersimbiosis misalnya Trichonympha
pada usus rayap, dan yang hidup parasit misalnya Trypanosoma gambiense
memyebabkan penyakit tidur, Trichomonas vaginalis menyebabkan
penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria, Leishmania
donovani menyebabkan penyakit kala azar. Flagellata berkembang biak secara
aseksual dengan pembelahan diri membujur.
4.
Kelas
Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak dan dalam daur hidupnya
memiliki spora. Sporanya ada dua macam yaitu spora aseksual disebut merozoit
dan spora seksual disebut sporozoit. Hidupnya parasit. Contoh Plasmodium
dan Toxoplasma. Peristiwa keluarnya merozoit dari eritrosit ketika pecah
menyebabkan suhu badan penderita naik disebut masa sporulasi. Plasmodium
vivax dan P. Ovale menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium
malariae menyebabkan malaria kuartana, dan Plasmodium falciparum
menyebabkan malaria tropikana. Toxoplasma gondii menyebabkan
penyakit toksoplasmosis. Toxoplasma masuk ke dalam tubuh manusia
melalui daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran kucing.
Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh
embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
5.
Kelas
Suctoria
Bentuk muda hewan ini
mempunyai cilia, oleh sebab itu beberapa ahli memasukkan ke dalam kelas
ciliate. Hidupnya mandiri
jika sudah dewasa, mempunyai tentakel dan melekat pada suatu benda dengan
tentakelnya. Beberapa jenis bersifat parsit. Tentakelnya berguna untuk menusuk
atau menghisap dan tidsak memiliki cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reprodusi dengan membentuk
tunas-tunas. Contohnya: Podophyta dan Suctoria yang parasit.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
a. Tabel
hasil pengamatan
è Medium
Biasa
No.
|
Kelom-pok
|
Nama
Spesies
|
Air
Ko-
lam
|
Air
Sawah
|
Air
Selokan
|
Air
Comberan
|
Sketsa
|
1.
|
I
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
2.
|
II
|
Euglena viridis
|
-
|
-
|
-
|
√
|
|
3.
|
III
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
4.
|
IV
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
5.
|
V
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
6.
|
VI
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
7.
|
VII
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
8.
|
VIII
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
è Medium
Biakan Transparan
Nk1wlNo.
|
Kelom-
Pok
|
Nama
Spesies
|
Air
Ko-lam
|
Air
Sawah
|
Air
Selokan
|
Air
Comberan
|
Sketsa
|
1.
|
I
|
Euglena
viridis
|
|
√
|
|
|
|
2.
|
II
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
3.
|
III
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
4.
|
IV
|
Paramaecium
caudatum
|
√
|
-
|
√
|
-
|
|
Euglena
viridis
|
-
|
√
|
-
|
-
|
|
||
5.
|
V
|
Volvox
globator
|
√
|
-
|
-
|
-
|
|
6.
|
VI
|
Paramaecium
caudatatum
|
-
|
√
|
-
|
-
|
|
7.
|
VII
|
Amoeba sp
|
-
|
√
|
-
|
-
|
|
Euglena
viridis
|
-
|
-
|
-
|
√
|
|
||
Paramaecium
caudatum
|
-
|
-
|
-
|
√
|
|
||
8.
|
VIII
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
è Medium
Biakan Tertutup Kertas Karbon
nnnodcodspNoi No.
|
Kelom-
Pok
|
Nama
Spesies
|
Air
Ko-
lam
|
Air
Sawah
|
Air
Selokan
|
Air
Comberan
|
Sketsa
|
1.
|
I
|
Paramaecium
caudatum
|
|
√
|
|
|
|
Euglena
viridis
|
√
|
|
|
|
|
||
Volvox
globator
|
√
|
|
|
|
|
||
2.
|
II
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
3.
|
III
|
Paramaecium
caudatum
|
-
|
√
|
-
|
-
|
|
4.
|
IV
|
Paramaecium
caudatum
|
√
|
√
|
-
|
-
|
|
5.
|
V
|
Volvox
globator
|
√
|
-
|
-
|
-
|
|
6.
|
VI
|
Paramaecium
caudatum
|
√
|
-
|
-
|
-
|
|
7.
|
VII
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
8
|
VIII
|
Paramaecium
caudatum
|
-
|
√
|
-
|
-
|
|
b.
Gambar hasil pengamatan
V.
ANALISIS
DATA
Setelah dilakukan pengamatan dengan menggunakan dua medium, yaitu medium
biasa dan medium biakan. Pada medium biakan yang ditutup plastik transparan,
terdapat protozoa sebagian yang berbeda daripada medium biakan yang di tutup dengan karbon. Ini
menunjukkan bahwa sebagian besar protozoa bersifat autotrof atau mengolah makanannya sendiri dengan melakukan
fotosintesis yang memerlukan cahaya. Namun beberapa jenis
protozoa ada juga yang dapat melakukan kombinasi dua cara yaitu hidup di tempat gelap dan terang atau
disebut Holoptik.
Berikut adalah analisis spesies yang merupakan protozoa:
1) Paramecium caudatum
Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan Paramecium
caudatum dalam medium biakan, 1. Paramaecium caudatum yang terdapat pada medium biakan transparan yaitu dalam air kolam dan air selokan (sumber: kelompok IV
A), Paramaecium
caudatum juga terdapat diair sawah (sumber: kelompok VI A) serta dalam air comberan (sumber: kelompok VII A). 2. Paramaecium caudatum yang terdapat pada medium biakan
tertutup kertas karbon yaitu dalam air sawah (sumber: kelompok IA, IIIA, IVA, VIIIA),
Paramaecium caudatum terdapat dalam
air kolam (sumber: kelompok IVA & VIA).
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Protozoa
Superclass : Cilliata
Class : Holotriohea
Order : Hymonostimatida
Famili : Holotrichidae
Genus : Paramecium
Species : Paramecium caudatum
(Sumber : Hegner. 1968)
Berdasarkan
hasil pengamatan dibawah mikroskop, hewan ini tampak berenang-renang dengan
gerakan yang bervariasi (tidak beraturan) dan dengan sangat cepat. Hal tersebut
dikarenakan oleh adanya rambut getar atau silia yang memenuhi seluruh permukaan
tubuh dari hewan ini. Paramaecium
mempunyai bentuk tubuh seperti sandal,
oleh karena itu hewan ini disebut dengan
hewan sandal. Apabila dilikat dibawah mikroskop hewan ini mempunyai bentuk yang
tetap atau tidak berubah-ubah.
Paramecium
caudatum tergolong hewan bersel satu yang tubuhnya besar dan
hidup di air tawar, dapat dilihat dengan mata biasa biasa sebagai titik yang
bergerak-gerak, panjangnya 80.350 mikron ( 1 Mikron = 1/ 1000 mm ).
Rambut getar diseluruh
permukaan tubuhnya sebenarnya adalah tonjolan selaput permukaan sel. Saat hewan
ini bergerak, bagian deapanya adalah bagian yang tumpul sedangkan bagian belakangnya adalah bagian
yang lancip. Pada bagian tubuh yang lancip terdapat lengkukan ke dalam yang
merupakan lubang mulut sel yang di sebelah dalamnya berhubungan dengan suatu
corong., berakhir pada rongga makanan. Makannya berupa maklik bersel satu
seperti bakteri, protozoa kecil,ganggang dan rag. Oleh gerakan rambut getarnya
maka makanan dapat masuk ke dalam mulut sel terus malalui corong makanan sampai
ke dalam rongga makana untuk dicerna.
Paramecium
caudatum berkembang biak dengan membelah diri dan konjugasi.
Pada pembiakan membelah diri inti mikro
terbelah menjadi dua bagian yang masing-masing bergerak kearah ujung srl yang berlawan. Inti mikro membelah
melintang menjadi dua : corong mkanan dan rongga yang berdenyut yang kedua
terbentuk juga dan disertai terjadinya
lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar.
Dengan jalan demikian terjadilah dua jasad muada yang masing-masing
diperlengkapi dngan organel yang sempurna.
2) Euglena
viridis
Berdasarkan hasil pengamatan, Euglena viridis ditemukan pada medium biasa yaitu dalam air comberan (sumber: kelompok IIA), Euglena
viridis juga terdapat pada medium biakan transparan yaitu dalam air sawah
(sumber: kelompok IA, IVA) dan terdapat dalam air comberan (sumber: kelompok
VIIA), dan Euglena viridis terdapat
pula pada medium biakan tertutup kertas karbon yaitu dalam air kolam (sumber:
kelompok IA).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Superclass : Mastigophora
Class : Phytomastigoporea
Ordo : Euglenida
Famili : Euglenidae
Genus : Euglena
Spesies : Euglena
viridis
(Sumber : Hegner.
1968)
Spesies ini memiliki silia yang sama panjang, yang terdapat pada seluruh permukaan
tubuhnya. Bentuk tubuh panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada
posterior. Lapisan luar yang memadat disebut ektoplasma dan bagian di sebelah
disebut endoplasma yang wujudnya padat.
Euglena
viridis adalah Protista yang dapat bertindak sebagai
heterotrof dan dapat pula sebagai autotrof. Ketika bertindak sebagai
heterotrof, Euglena viridis
mengelilingi partikel dan mengkonsumsi makanan dengan fagositosis. Ketika bertindak
sebagai autotrof, Euglena viridis
menggunakan kloroplas, (warna
hijau) yang mengandung Klorofil
a, Klorofil b, dan beberapa karotenoidpigmen,
untuk menghasilkan gula oleh fotosintesis. Setiap kloroplas
memiliki tiga membran, dan ada di tumpukan tilakoid tiga. Jumlah dan bentuk
kloroplas dalam Euglenozoa sangat bervariasi
karena kondisi lingkungan dan sejarah evolusi. Euglena mampu bergerak melalui lingkungan perairan dengan menggunakan
besar, flagela
untuk penggerak. Untuk mengamati lingkungannya, sel berisi eyespot,
organel primitif yang menyaring sinar matahari ke dalam cahaya-mendeteksi,
foto-sensitif struktur di dasar flagela; hanya mengizinkan panjang gelombang
cahaya tertentu untuk memukulnya. Foto ini mendeteksi daerah yang sensitif
terhadap cahaya yang dapat ditularkan melalui eyespot. Ketika cahaya tersebut
terdeteksi, Euglena viridis mungkin
sesuai menyesuaikan posisi untuk meningkatkan fotosintesis.
Euglena
viridis mobilitas juga memungkinkan untuk berburu
kemampuan, karena adaptasi ini, banyak Euglena
viridis dianggap mixotrophs: autotrophs di sinar matahari dan heterotrophs dalam gelap. Euglena viridis juga struktural dinding
sel kurang, tapi memiliki kulit tipis
sebagai gantinya. Yang kulit tipis terbuat dari protein band yang spiral ke
bawah panjang Euglena viridis dan
berbaring di bawah membran plasma.
Dalam kondisi
kelembaban rendah, sebuah Euglena viridis membentuk dinding pelindung di
sekitar itu sendiri dan tertidur sebagai spora
sampai kondisi lingkungan membaik. Euglena
viridis juga dapat bertahan dalam gelap dengan menyimpan paramylon butiran dalam tubuh
pyernoid dalam kloroplas. Euglena berkembang
biak dengan membelah diri secara longitudinal.
3) Amoeba
sp
Berdasarkan hasil pengamatan, Amoeba sp ditemukan pada medium biakan transparan yaitu dalam air sawah (sumber: kelompok VIIA)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Protoza
Sub phylum :
Plasmoderma
Classis :
Sarcodina
Sub Classis :
Rhizopoda
Ordo :
Amoebima
Family :
Amoebioae
Genus :
Amoeba
Species :
Amoeba sp.
(Sumber: Jasin, 1992.)
Pada hakikatnya protozoa ini habitatnya adalah air
tawar. Amoeba bergerak dengan menjulurkan kaki semunya
(pseudopodia), gerakannya ini disebut amoeboid.
Amoeba ada yang dibungkus
cangkang ada pula yang tanpa selubung cangkang (telanjang), biasanya yang tanpa
selubung bentuknya asimetris dan selalu berubah.
Bagian tubuh amoeba yang hanya satu selter diri atas
vakuola makanan, vakuola kontraktil, inti, endoplasma, ektoplasma, plasmagel,
plasmolema, tudung hyalin, lembaran plasma gel, plasma sol, dan juga kristal-kristal.
Amoeba sp. terdapat dalam air tawar baik pada air tergenang maupun yang mengalir. Perkembamgan dalam reproduksi Amoeba merupakan pertumbuhan yang sederhana, sel sebagai hasil pembelahan binary
jadi sel yang penuh dengan keunikan volume secara perlahan-lahan. Hewan ini bernapas dengan cara difusi.
Pengambilan makanan terjadi tanpa
bantuan bagian bentuk mulut dan dapat terjadi dibagian mana saja pada permukaan
tubuh dimana makanan berupa protozoa yang ditelang melalui permukaan tubuh yang
membujur keluar (Jasin, 1992).
Tubuhnya terdiri atas vakuola kontraktil, nukleus, vakuola makanan.
Tubuhnya dibedakan atas dua bagi ansi toplasma yaitu ektoplsma dan
endoplasma. Amoeba merupakan hewan bersel tunggal
dengan ukuran panjang 250 μm (0,25 mm)
transparan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tetapi harus menggunakan mikroskop
dan tanpak putih kebiru-biruan (Jasin, 1992).
4). Volvox
globator
Berdasarkan hasil pengamatan, Volvox globator terdapat pada medium biakan
transparan dalam air kolam (sumber: kelompok VA), Volvox globator juga terdapat dalam medium biakan tertutup kertas karbon dalam air kolam (sumber: kelompok IA & VA).
Klasifikasi
kingdom :
Animalia
Filum :
Protozoa
Class
: Phitomastigophora
Ordo
: Phytomonadina
Family : Phytomonadideae
Genus : Volvox
Spesies : Volvox
globator
(sumber: Jasin, 1992).
Bentuk tubuh macam-macam ada yang
seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya
tidak menentu. Namun pada volvox ini
berbentuk bola berukuran kecil. Sebagai plankton di dalam air tawar, serta ada yang terdapat ada air genangan dan persawahan (Jasin, 1992). Perkembangbiakan
Seksual secara oogami, aseksual dengan pembelahan sel
membentuk koloni anakan. Respirasi
terjadi secara aerob atau anaerob pada respirasi aerob terjadi oksidasi dengan O2 yang masuk dalam tubuh dengan
cara osmosis dan difusi melalui seluruh permukaan tubuh aerob pembongkaran zat
komles jadi zat enzim (Subrotoi, 2013). Proses pernapasan dengan masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida
berlangsung dengan cara difusi di permukaan tubuh (Jasin, 1992).
Antara satu
sel dengan sel lainya yang saling berdekatan di hubungkan oleh benang-benang
sitoplasma, makanan dari sekitar ditangkap dan sintesis oleh sel-sel vegetatif.
Volvox globator terdiri atas
ratusan sel yang digabungkan oleh suatu jalinan plotoplasma. Sebagian
sel-selnya mempunyai titik mata, chlorophyl,
vakuola kontraktil, dan dua flagella. Sel-sel tersebut disebut sel somatis.
Spesies ini berbentuk bola yang berongga dan rongga itu berisi bubur cair, pada
dinding bagian luar tertanam 3-17 ribu sel secara individu dan memiliki dua
flagel pada setiap sisi tubuhnya yang berfungsi sebagai pergerakan ( Jasin,
1992 ).
Air kotor ada hubungannya dengan
jumlah protozoa. Karena air yang kotor merupakan tempat hidup yang ideal bagi
protozoa. Sebab disana banyak terdapat makanan untuk protozoa seperti
jasad-jasad renik dan lain-lain. Pada air kotor protozoa dapat hidup dengan
aman karena jarang ada yang mengganggu. Filum yang paling banyak ditemukan
ialah filum flagellata (Mestigophora). Cara bergeraknya semua berputar-putar
kesana-kemari.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Protozoa adalah hewan-hewan bersel
tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan
multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan
organisme yang sempurna.
2.
Paramaecium
caudatum, Euglena
viridis, Amoeba sp. , Volvox globator merupakan contoh dari
protozoa.
3.
Paramaecium
caudatum terdapat dalam air kolam (pada medium biakan
transparan dan pada medium biakan tertutup kertas karbon), air sawah (pada
medium biakan transparan dan pada medium biakan tertutup kertas karbon), air
selokan (pada medium biakan transparan), dan air comberan (pada medium biakan
transparan).
4.
Euglena
viridis terdapat dalam air kolam (pada medium biakan
tertutup kertas karbon), air sawah (pada medium biakan transparan), dan air
comberan (pada medium biasa dan pada medium biakan transparan).
5.
Amoeba
sp.
terdapat dalam air sawah (pada medium biakan transparan).
6.
Volvox
globator terdapat dalam air kolam (pada medium biakan transparan dan pada medium
biakan tertutup kertas karbon)
7.
Berkembang biak dengan membelah diri, tetapi
ada juga yang mengadakan konjugasi, dan membentuk spora.
8.
Cara mengambil makanannya ada yang
saprozoik, holofitik, dan holozoik.
9.
Protozoa habitatnya di air tawar, air
laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang
tanpa alat gerak.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
A.
Daftar
pustaka buku
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003.Biologi. Edisi Ke-5,6. Terj. Dari: Biology. 5th ed. Oleh
Manalu, W. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Halang, Bunda, Dharmono,
Mahrudin,
M. Arsyad, Amalia Rezeki. 2015.
Penuntun
Praktikum Zoologi Invertebrata. Jurusan: PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi
Invertebrata. Surabaya :Sinar Wijaya.
Subrotoi. 2015. Respirasi
Hewan. (http//:www.google,search.com)
Hegner,
Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate
Zoology. The Macmillan Company. New York.
B.
Daftar
pustaka gambar
Anonim a. 2015. http://wayanaguspermadi.files.wordpress.com/2012/10/01-paramecium.jpg?w=355&h=326 (diakses 03 Maret 2015)
Anonim b. 2015. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzuGyFC6dJH1C8VROgWG1pLY1vyGsfZYk3ZieSFW_3qOSuKzasFsId3abp2i83t8sqTANfWj9guZz9mWz8CMmUTgiG2L00frhAxi8UBRsI9Y8koBcFsOHIpKv0D9JNxDadWHicbjKkrU/s320/euglena.bmp
(diakses 03 Maret 2015)
Anonim c. 2015. Tersedia. http//www.funk.co.nz. (diakses 03 Maret 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar