LAPORAN
PRAKTIKUM VII
ZOOLOGI
INVERTEBRATA
(AKKC 222)
ECHINODERMATA
Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok VI A
Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd
Asisten :
Dela Aprilia Lesman
M. Lutvi Ansari, S.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2015
PRAKTIKUM
VII
Topik : Echinodermata
Tujuan : Mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi
dari phylum
Echinodermata
Hari/ tanggal :
Kamis/09 April
2015
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.




ALAT DAN BAHAN





Alat : 1. Alat tulis
2.
Baki
3.
Kamera handphone
Bahan : 1. Awetan
Pentaceros sp.
2. Awetan Astropecten
sp
4.
Awetan Dendaster excenticus
5. Awetan Ophiolepsis superba
II. CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Mengamati awetan Asterias pada bagian oral dan aboral,
menggambar dan menyebutkan ciri morfologi serta menyebutkan fungsi dari kaki
tabung, madreporit, periprok.
3.
Menggambar morfologi Asterias dan membuat foto pengamatan
4.
Membuat laporannya.
III. TEORI DASAR.
Phylum
Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea,
Holoturoidea, Crinoidea. Yang kita pelajari adalah kelas Asteroidea dengan
contoh Asterias.
Secara
umum pada Echinodermata tubuh terdiri atas bagian oral dan aboral, memiliki
sistem vaskuler (sistem Ambulakral), umumnya lengan berjumlah 5, Asterias tubuhnya
dilindungi oleh duri-duri. Hewan ini mempunyai bentuk yang khas dan panjangnya
bisa mencapai 1 mm.
Echinodermata
berasal dari bahasa Yunani, yaitu : Echinos ; duri, derma ; kulit, berarti
hewan yang kulitnya berduri.
Berdasarkan
bentuk tubuhnya, terbagi menjadi 5 kelas, yaitu :
1.
Kelas
Asteroidea (Bintang laut)
- Tubuh berbentuk pentagonal (bintang)
- Mempunyai skeleton dan berduri-duri
- Hidup di laut
2.
Kelas
Ophiuroidea (Bintang ular)
- Tubuh juga berbentuk seperti bintang dengan lengan
yang panjang dan kecil
- Hidup bebas dan aktif
- Hidup di laut
3.
Kelas
Echinoidea (Landak laut)
- Bentuk tubuh bundar, tidak berlengan
- Tidak mempunyai duri
- Hidup di laut
4.
Kelas
Holothuroidea (Teripang / Mentimun laut)
- Bentuk tubuh seperti mentimun / teripang
- Bagian anterior mulut terdapat 10-30 tentakel yang
dapat dijulurkan dan ditarik kembali
- Hidup di laut
5.
Kelas
Crinoidea (Lili laut)
- Bentuk tubuh seperti bunga
- Tidak mempunyai duri
- Hidup di laut
Seluruh
hewan Echinodermata adalah simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat
tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri. Hewan ini hidup di pantai
dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas,
hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit. Merupakan hewan pemakan
sampah-sampah laut, sehingga laut menjadi bersih. Phylum Echinodermata
ditempatkan pada akhir deretan phylum dalam Invertebrata karena tidak
nampakmemiliki hubungan kekerabatan dengan Invertebrata lainnya.
Ciri-ciri
Echinodermata secara rinci adalah :
1.
Simetri radial pada hewan yang
telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang larvanya simetri bilateral; memiliki 3
jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak memiliki kepala dan
otak, tidak bersegmen.
2.
Permukaan tubuh yang umumnya
simetri radia, memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral.
3.
Tubuh terbungkus oleh epidermis
yang halus dengan disokong oleh penguat berupa kepingan kapur yang disebut laminae
atau ossicula yang mudah digerakkan atau tidak mudah digerakkan, dengan
pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur yang halus.
4.
Saluran pencernaan sederhana,
biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memliki anus).
5.
Memiliki sistem sirkulasi
radial yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium bersilia ;
rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas.
6.
Respirasi dilakukan dengan
insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom dan beberapa jenis
Echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral, sedang pada
Holoturoidea menggunakan batang-batang seperti pohon yang terdapat dalam
cloaca.
7.
Sistem syaraf dengan batang
cincin yang bercabang-cabang kearah radial. Seks terpisah dengan beberapa
perkecualian.
Beberapa species
vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan pembelahan sel;
memilki daya regenerasi yang besar sekali, bila terdapat bagia yang rusakatau
terlepas. Pada sekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan pada ujungnya dan
disebut Pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh
radial atau lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya
air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Pada tiap alur
ambulakralterdapat 2 deret atau 4 deret kaki-kaki.
IV. HASIL PENGAMATAN
V.
ANALISIS DATA
1.
Pentaceros sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia.
Phylum : Echinodermata.
Subphylum : Eleutherozoa.
Classis : Asteroidea.
Ordo : Phanerozonia.
Familia : Pentaceridae.
Genus : Pentaceros.
Spesies : Pentaceros sp.
Sumber
: Verma, P.S. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan, Pentaceros sp memiliki tubuh yang sangat
tebal, berdiameter kira-kira
25 cm dan bentuk yang teratur. Tubuhnya berduri yang tersusun atas zat kapur.
Mempunyai 5 lengan, tubuhnya memiliki simetri radial, bagian ujung lengannya
agak runcing . Habitatnya dilaut dan didapatkan biasanya di lautan Indonesia da
samudra pasifik serta sekeliling india barat, di Ray of Bengaldan laut Arabian.
Permukaan aboral lebih melengkung ke dalam dan
permukaan oral lebih datar. Permukaan aboral berwarna kuning kemerah-merahan
atau coklat didalamnya dan banyak putaran yang tak teratur, putaran yang besar
mempunyai ukuran dan semua putaran mempunyai sisa dari ossikel. Hewan ini sudah
memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Makanan yang dicerna dengan bantuan
enzim dan kelenjar pencernaaan, sedangkan makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui
mulut.
Pada ujung-ujung lengan terdapat
alat sensor yang bentuknya menyerupai tentakel. Hewan ini memiliki tubuh yang
sangat tebal. Permukaan kulit tubuh kasar, pada bagian oral atau aboral
terdapat duri-duri yang pendek dan tumpul yang disekitar duri terdapat modifikasi
duri yang disebut pedicellaria. Permukaan aboral berbentuk cembung sedangkan
permukaan oralnya berbentuk seperti flat atau lempeng.
Pada salah satu bagian antara dua
bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madriporit sebagai
tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Bintik mata
terdapat pada ujung tentakel, bintik mata tersebut mengandung pigmen merah yang
peka terhadap cahaya.
Di tengah-tengah tubuh bagian
aboral terdapat lubang anus. Selain itu di bagian aboral ini juga terdapat
madreporit. Madreporit ini merupakan lubang yang mempunyai saringan yang
menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Pada
permukaan tubuh sebelah oralnya terdapat mulut yang dikelilingi oleh membran
peristom dengan 5 alur ambulakral pada lengan tubuh. Pada tiap alur ambulakral
terdapat dua deret atau empat deret kaki-kaki.
2.
Astropecten sp
Klasifikasi
:
Kingdom : Animalia.
Phylum : Echinodermata.
Subphylum : Eleutherozoa.
Classis : Asteroidea.
Ordo : Phanerozonia.
Familia : Astropectenidae.
Genus : Astropecten.
Spesies : Astropecten sp..
Sumber
: Verma, P.S. 2002
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah di lakukan pada spesies ini juga memiliki anus,
memiliki 5 lengan dan habitatnya dilaut. Spesies ini adalah bintang laut yang
besar dan terdapat diantara garis-garis pasang. Selain dilaut , spesies ini
bisa ditemukan diseluruh bagian dunia, New Jersey dan California.
Spesies ini memiliki kaki tabung, madreporit,
tiap lengannya memiiki bentuk yang lebih membulat panjang dan dengan ujung yang
juga membulat.
Kaki tabung terdapat diantara tentakel, celah
ambulakral diluar dari mulut. Spesies ini berenang sekitar 30-60 cm per
menitnya. Kakinya bertempat tinggal di pasir, dimana mereka dapat menggali
lubang. Pada bagian oral mulut nya selalu terbuka dibagian tengah. Bagian
oralnya berbentuk datar atau rata, sedangkan pada bagian aboralnya agak sedikit
berlekuk ke arah dalam.
3.
Dendraster
excentricus (Dolar Laut)
Klasifikasi
:
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Classis : Echinoidea
Ordo : Clypeasteroida
Familia :
Dendrasteridae
Genus : Dendraster
Species :Dendraster
excentricus
Sumber : Verma, P.S. 2002
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap Dendraster excentricus mempunyai bentuk tubuh yang pipih dan bulat
dengan warna tubuh yang coklat. Bagian oral dan aboralnya terlihat jelas. Pada
bagian oral yang terletak dibagian bawah terdapat bagian-bagian tubuh seperti mulut, periprok (anus) merupakan saluran
pembuangan zat-zat sisa dan saluran makanan. Pada bagian aboral yang terletak
diatas terdapat bagian-bagian tubuh seperti petalidium yang bentuknya seperti kelopak bunga, dan
madreporit (madreporit merupakan lempengan berpori pada permukaan cakram pusat
dibagian dorsal tubuh yang berfungsi untuk menyaring air yang masuk).
Spesies ini memiliki
sistem air-vaskular dari rongga internal atau coelom
yang terhubung dengan kaki tabung atau podia. Kaki tabung tersebut diatur dalam
lima baris berpasangan dan ditemukan pada ambulacra,
lima bidang radial pada permukaan bawah hewan, dan digunakan untuk bergerak,
untuk makan, dan untuk melakukan proses respirasi.
4.
Ophiolepsis superba (Bintang Ular Laut)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Ophiuroidea
Ordo : Valvatida
Family : Ophiuridae
Genus : Ophiolepsis
Spesies : Ophiolepsis superba
Sumber
: Verma, P.S. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukan, seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka
dari kalsium karbonat. Bentuk tubuh bintang
ular mirip dengan Asteroidea.
Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut
calyx.Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan
pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram. Ophiuroidea
tidak memiliki usus maupun anus. Pencernaan terjadi di perut. Pertukaran udara
dan ekskresi terjadi pada kantong yang disebut bursae. Umumnya ada 10 bursae.Kelamin
terpisah pada kebanyakan spesies. Ophiuroidea memiliki gonad. Gamet disebar
oleh bursal sacs. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf utama yang
bekerja di sekitar cakram utama.
Ophiuroidea
tidak memiliki mata, atau sejenisnya. Tetapi, mereka memiliki kemampuan untuk
merasakan cahaya melalui reseptor pada epidermis.Baik Ophiurida maupun
Euryalida memiliki lima lengan yang panjang, langsing, fleksibel, dan berbentuk
seperti cambuk. Mereka dibantu dengan rangka internal yang terbuat dari kalsium
karbonat.Pembuluh dari sistem vaskular
air berakhir di kaki tabung.
Sistem vaskular air umumnya memiliki satu madreporit.
Kaki tabung tidak memiliki penghisap dan ampulla.
Ophiuroidea memiliki kemampuan untuk meregenerasi kaki yang putus. Ophiuroidea
menggunakan kemampuan ini untuk melarikan diri dari predator,
seperti kadal, yang mampu memutuskan ekor mereka untuk membingungkan
pengganggu.
VI.
KESIMPULAN
1.
Phylum Echinodermata terdiri
atas 5 kelas yaitu Asteridae,
Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea.
2.
Phylum echinodermata memiliki
cirri-ciri umum yaitu tubuhnya berkulit duri dan simetri radial, mempunyai
rangka luar yang terbuat dari zat kapur atau kitin, susunan tubuhnya berjumlah
kelipatan lima, triploblastik, tidak mempunyai segmen atau ruas tubuh,
mempunyai system saluran air atau pergerakannya dengan sistem amburakral.
3.
Spesies dari phylum
Echinodermata memiliki bagian tubuh yang terbagi atas bagian oral dan aboral
4.
Pada bagian oral spesies ini
terdapat mulut, celah amburakral, kaki tabung atau podia, duri-duri amburakral,
dan organ-organ sensoris.
5.
Pada bagian aboral terdapat
anus, madreporit, duri-duri, papulae atau insang, pedicellaria.
6.
Kaki tabung merupakan jalur
saluran radial yang keluar yang berfungsi sebagai pergerakan lambat dan
menjerat mangsa, Periprok merupakan
bagian tubuh dollar laut yang berupa anus, dimana anus berfungsi untuk saluran
pembuangan zat-zat sisa.
7.
Madreporit berfungsi sebagai
lubang yang menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh air dan
kelamin.
8.
Habitat phylum ehinodermata ini adalah dilaut dan biasanya dapat kita temukan dilautan Indonesia pasifik
dan sekeliling india barat.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Daftar
Pustaka Buku
Bunda Halang, Dharmono, Mahruddin, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun
Praktikum Zoologi Invertebrata. FKIP Unlam Banjarmasin.
Dharma, Bunjamin. 1998. Siput
dan Kerang Indonesia. PT.Sarana Graha : Jakarta.
Djuhanda,
Tatang. 1980. Kehidupan Dalam Setetes Air. ITB: Bandung.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates
Zoologi. The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited: London..
Radiopoetro,
1983. Zoologi invertebrata. Jakarta:
Erlangga.
Rusyana, Adun. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung : Alfabeta.
Tim
penulis PS. 1997. Budidaya dan Prospek
Bisnis Bekicot. Penebar
Swadaya. Bandung
Verma, P S. 2002. A Manual of Practical
Zoology Invertebrates. S. Chand and Company
LTD. New Delhi.
2.
Daftar
Pustaka Gambar
Anonim a. 2015. http://www.easterncapescubadiving.co.za/index.php?page_name=more&list_id=120.
Diakses tanggal 14
April 2015.
Anonim
d. 2015.
http://chaloklum-diving.com/marine-life-koh-phangan/sea-cucumbers-urchins-stars-echinodermata/starfish-asteroidea/other-starfish-asteroidea/.
Diakses tanggal 14 April 2015.
Anonim e. 2015. http://www.sciences-de-la-terre.com/Dendrasteridae.php.
Diakses tanggal 14 April 2015.
Anonim
f. 2015. http://www.biolib.cz/IMG/THN
Diakses tanggal 14 April
2015.
April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar