Selasa, 05 Mei 2015

Zoologi Invertebrata- Echinodermata



LAPORAN PRAKTIKUM VII
ZOOLOGI INVERTEBRATA
(AKKC 222)
ECHINODERMATA
Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok VI A

Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd

Asisten :
Dela Aprilia Lesman
M. Lutvi Ansari, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2015
PRAKTIKUM VII
Topik               :  Echinodermata
Tujuan             :  Mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum
                           Echinodermata
Hari/ tanggal   :  Kamis/09 April 2015
Tempat            :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
Alat           : 1.  Alat tulis
                    2.  Baki    
                    3.  Kamera handphone
Bahan        : 1.  Awetan Pentaceros sp. 
                    2.  Awetan Astropecten sp
  4.  Awetan Dendaster excenticus
  5.  Awetan Ophiolepsis superba

II.    CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mengamati awetan Asterias pada bagian oral dan aboral, menggambar dan menyebutkan ciri morfologi serta menyebutkan fungsi dari kaki tabung, madreporit, periprok.
3.      Menggambar morfologi Asterias dan membuat foto pengamatan
4.      Membuat laporannya.

III. TEORI DASAR.
            Phylum Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea. Yang kita pelajari adalah kelas Asteroidea dengan contoh Asterias.
            Secara umum pada Echinodermata tubuh terdiri atas bagian oral dan aboral, memiliki sistem vaskuler (sistem Ambulakral), umumnya lengan berjumlah 5, Asterias tubuhnya dilindungi oleh duri-duri. Hewan ini mempunyai bentuk yang khas dan panjangnya bisa mencapai 1 mm.
            Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu : Echinos ; duri, derma ; kulit, berarti hewan yang kulitnya berduri.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, terbagi menjadi 5 kelas, yaitu :
1.         Kelas Asteroidea (Bintang laut)
-       Tubuh berbentuk pentagonal (bintang)
-       Mempunyai skeleton dan berduri-duri
-       Hidup di laut
2.         Kelas Ophiuroidea (Bintang ular)
-       Tubuh juga berbentuk seperti bintang dengan lengan yang panjang dan kecil
-       Hidup bebas dan aktif
-       Hidup di laut
3.         Kelas Echinoidea (Landak laut)
-       Bentuk tubuh bundar, tidak berlengan
-       Tidak mempunyai duri
-       Hidup di laut
4.         Kelas Holothuroidea (Teripang / Mentimun laut)
-       Bentuk tubuh seperti mentimun / teripang
-       Bagian anterior mulut terdapat 10-30 tentakel yang dapat dijulurkan dan ditarik kembali
-       Hidup di laut
5.         Kelas Crinoidea (Lili laut)
-       Bentuk tubuh seperti bunga
-       Tidak mempunyai duri
-       Hidup di laut
            Seluruh hewan Echinodermata adalah simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri. Hewan ini hidup di pantai dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit. Merupakan hewan pemakan sampah-sampah laut, sehingga laut menjadi bersih. Phylum Echinodermata ditempatkan pada akhir deretan phylum dalam Invertebrata karena tidak nampakmemiliki hubungan kekerabatan dengan Invertebrata lainnya.
Ciri-ciri Echinodermata secara rinci adalah :
1.      Simetri radial pada hewan yang telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang larvanya simetri bilateral; memiliki 3 jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak memiliki kepala dan otak, tidak bersegmen.
2.      Permukaan tubuh yang umumnya simetri radia, memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral.
3.      Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan disokong oleh penguat berupa kepingan kapur yang disebut laminae atau ossicula yang mudah digerakkan atau tidak mudah digerakkan, dengan pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur yang halus.
4.      Saluran pencernaan sederhana, biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memliki anus).
5.      Memiliki sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium bersilia ; rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas.
6.      Respirasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom dan beberapa jenis Echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral, sedang pada Holoturoidea menggunakan batang-batang seperti pohon yang terdapat dalam cloaca.
7.      Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial. Seks terpisah dengan beberapa perkecualian.
Beberapa species vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan pembelahan sel; memilki daya regenerasi yang besar sekali, bila terdapat bagia yang rusakatau terlepas. Pada sekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan pada ujungnya dan disebut Pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Pada tiap alur ambulakralterdapat 2 deret atau 4 deret kaki-kaki.
IV. HASIL PENGAMATAN 
V.       ANALISIS DATA
1.      Pentaceros sp.
Klasifikasi
Kingdom               : Animalia.
Phylum                  : Echinodermata.
Subphylum            : Eleutherozoa.
Classis                   : Asteroidea.
Ordo                      : Phanerozonia.
Familia                  : Pentaceridae.
Genus                    : Pentaceros.
Spesies                  : Pentaceros sp.
Sumber : Verma, P.S. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan, Pentaceros sp memiliki tubuh yang sangat tebal, berdiameter kira-kira 25 cm dan bentuk yang teratur. Tubuhnya berduri yang tersusun atas zat kapur. Mempunyai 5 lengan, tubuhnya memiliki simetri radial, bagian ujung lengannya agak runcing . Habitatnya dilaut dan didapatkan biasanya di lautan Indonesia da samudra pasifik serta sekeliling india barat, di Ray of Bengaldan laut Arabian.
Permukaan aboral lebih melengkung ke dalam dan permukaan oral lebih datar. Permukaan aboral berwarna kuning kemerah-merahan atau coklat didalamnya dan banyak putaran yang tak teratur, putaran yang besar mempunyai ukuran dan semua putaran mempunyai sisa dari ossikel. Hewan ini sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Makanan yang dicerna dengan bantuan enzim dan kelenjar pencernaaan, sedangkan makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut.
Pada ujung-ujung lengan terdapat alat sensor yang bentuknya menyerupai tentakel. Hewan ini memiliki tubuh yang sangat tebal. Permukaan kulit tubuh kasar, pada bagian oral atau aboral terdapat duri-duri yang pendek dan tumpul yang disekitar duri terdapat modifikasi duri yang disebut pedicellaria. Permukaan aboral berbentuk cembung sedangkan permukaan oralnya berbentuk seperti flat atau lempeng.
Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madriporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Bintik mata terdapat pada ujung tentakel, bintik mata tersebut mengandung pigmen merah yang peka terhadap cahaya.
Di tengah-tengah tubuh bagian aboral terdapat lubang anus. Selain itu di bagian aboral ini juga terdapat madreporit. Madreporit ini merupakan lubang yang mempunyai saringan yang menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Pada permukaan tubuh sebelah oralnya terdapat mulut yang dikelilingi oleh membran peristom dengan 5 alur ambulakral pada lengan tubuh. Pada tiap alur ambulakral terdapat dua deret atau empat deret kaki-kaki.
2.      Astropecten sp
Klasifikasi :
Kingdom               : Animalia.
Phylum                  : Echinodermata.
Subphylum            : Eleutherozoa.
Classis                   : Asteroidea.
Ordo                      : Phanerozonia.
Familia                  : Astropectenidae.
Genus                    : Astropecten.
Spesies                  : Astropecten sp..
Sumber : Verma, P.S. 2002
            Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan pada spesies ini juga memiliki anus, memiliki 5 lengan dan habitatnya dilaut. Spesies ini adalah bintang laut yang besar dan terdapat diantara garis-garis pasang. Selain dilaut , spesies ini bisa ditemukan diseluruh bagian dunia, New Jersey dan California.
 Spesies ini memiliki kaki tabung, madreporit, tiap lengannya memiiki bentuk yang lebih membulat panjang dan dengan ujung yang juga membulat.
Kaki tabung terdapat diantara tentakel, celah ambulakral diluar dari mulut. Spesies ini berenang sekitar 30-60 cm per menitnya. Kakinya bertempat tinggal di pasir, dimana mereka dapat menggali lubang. Pada bagian oral mulut nya selalu terbuka dibagian tengah. Bagian oralnya berbentuk datar atau rata, sedangkan pada bagian aboralnya agak sedikit berlekuk ke arah dalam.
3.      Dendraster excentricus (Dolar Laut)
Klasifikasi :
      Kingdom       : Animalia
      Phylum  : Echinodermata
      Classis   : Echinoidea
      Ordo      : Clypeasteroida
      Familia       : Dendrasteridae
      Genus    : Dendraster
      Species          :Dendraster excentricus
Sumber : Verma, P.S. 2002
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap Dendraster excentricus mempunyai bentuk tubuh yang pipih dan bulat dengan warna tubuh yang coklat. Bagian oral dan aboralnya terlihat jelas. Pada bagian oral yang terletak dibagian bawah terdapat bagian-bagian tubuh seperti mulut, periprok (anus) merupakan saluran pembuangan zat-zat sisa dan saluran makanan. Pada bagian aboral yang terletak diatas terdapat bagian-bagian tubuh seperti petalidium yang bentuknya seperti kelopak bunga, dan madreporit (madreporit merupakan lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh yang berfungsi untuk menyaring air yang masuk).
Spesies ini memiliki sistem air-vaskular dari rongga internal atau coelom yang terhubung dengan kaki tabung atau podia. Kaki tabung tersebut diatur dalam lima baris berpasangan dan ditemukan pada ambulacra, lima bidang radial pada permukaan bawah hewan, dan digunakan untuk bergerak, untuk makan, dan untuk melakukan proses respirasi.

4.      Ophiolepsis superba (Bintang Ular Laut)
Klasifikasi :
Kingdom              : Animalia
Phylum                 : Echinodermata
Class                     : Ophiuroidea
Ordo                     : Valvatida
Family                  : Ophiuridae
Genus                   : Ophiolepsis
Spesies                  : Ophiolepsis superba
Sumber                  : Verma, P.S. 2002
            Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat. Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx.Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram. Ophiuroidea tidak memiliki usus maupun anus. Pencernaan terjadi di perut. Pertukaran udara dan ekskresi terjadi pada kantong yang disebut bursae. Umumnya ada 10 bursae.Kelamin terpisah pada kebanyakan spesies. Ophiuroidea memiliki gonad. Gamet disebar oleh bursal sacs. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf utama yang bekerja di sekitar cakram utama.
            Ophiuroidea tidak memiliki mata, atau sejenisnya. Tetapi, mereka memiliki kemampuan untuk merasakan cahaya melalui reseptor pada epidermis.Baik Ophiurida maupun Euryalida memiliki lima lengan yang panjang, langsing, fleksibel, dan berbentuk seperti cambuk. Mereka dibantu dengan rangka internal yang terbuat dari kalsium karbonat.Pembuluh dari sistem vaskular air berakhir di kaki tabung. Sistem vaskular air umumnya memiliki satu madreporit. Kaki tabung tidak memiliki penghisap dan ampulla. Ophiuroidea memiliki kemampuan untuk meregenerasi kaki yang putus. Ophiuroidea menggunakan kemampuan ini untuk melarikan diri dari predator, seperti kadal, yang mampu memutuskan ekor mereka untuk membingungkan pengganggu.



















VI.         KESIMPULAN
1.    Phylum Echinodermata terdiri atas 5  kelas yaitu Asteridae, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea.
2.    Phylum echinodermata memiliki cirri-ciri umum yaitu tubuhnya berkulit duri dan simetri radial, mempunyai rangka luar yang terbuat dari zat kapur atau kitin, susunan tubuhnya berjumlah kelipatan lima, triploblastik, tidak mempunyai segmen atau ruas tubuh, mempunyai system saluran air atau pergerakannya dengan sistem amburakral.
3.    Spesies dari phylum Echinodermata memiliki bagian tubuh yang terbagi atas bagian oral dan aboral
4.    Pada bagian oral spesies ini terdapat mulut, celah amburakral, kaki tabung atau podia, duri-duri amburakral, dan organ-organ sensoris.
5.    Pada bagian aboral terdapat anus, madreporit, duri-duri, papulae atau insang, pedicellaria.
6.    Kaki tabung merupakan jalur saluran radial yang keluar yang berfungsi sebagai pergerakan lambat dan menjerat mangsa, Periprok merupakan bagian tubuh dollar laut yang berupa anus, dimana anus berfungsi untuk saluran pembuangan zat-zat sisa.
7.    Madreporit berfungsi sebagai lubang yang menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh air dan kelamin.
8.    Habitat phylum ehinodermata ini adalah dilaut dan biasanya dapat kita temukan dilautan Indonesia pasifik dan sekeliling india barat.









VII.     DAFTAR PUSTAKA
1.         Daftar Pustaka Buku
Bunda Halang, Dharmono, Mahruddin, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. FKIP Unlam Banjarmasin.
Dharma, Bunjamin. 1998. Siput dan Kerang Indonesia. PT.Sarana Graha : Jakarta. 
Djuhanda, Tatang. 1980. Kehidupan Dalam Setetes Air. ITB: Bandung.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi. The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited: London..
Radiopoetro, 1983. Zoologi invertebrata. Jakarta: Erlangga.
Rusyana, Adun. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung : Alfabeta.   
 Tim penulis PS. 1997. Budidaya dan Prospek Bisnis Bekicot. Penebar Swadaya. Bandung
Verma, P S. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrates. S. Chand and Company LTD. New Delhi.
2.             Daftar Pustaka Gambar
Anonim b. 2015. http://images.marinespecies.org/.  Diakses tanggal 14 April 2015.
Anonim c. 2015. http://cifonauta.cebimar.usp.br/. Diakses tanggal 14 April 2015.
Anonim e. 2015. http://www.sciences-de-la-terre.com/Dendrasteridae.php. Diakses tanggal 14 April 2015.
Anonim f. 2015. http://www.biolib.cz/IMG/THN  Diakses tanggal 14 April
2015.

Anonim g. 2015. http://www.schnr-specimen-shells.com Diakses tanggal 15
April 2015.
Anonim h. 2015. http://webspace.webring.com Diakses tanggal 14 April 2015.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar