Rabu, 06 Mei 2015

Zoologi Invertebrata- Porifera



LAPORAN PRAKTIKUM II
ZOOLOGI INVERTEBRATA
(AKKC 222)

PORIFERA

Disusun Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok VI A

Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
Drs. Dharmono, M. Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd

Asisten :
Dela Aprilia Lesman
 M. Lutvi Ansari, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2015

PRAKTIKUM II
Topik               : Porifera
Tujuan             : Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota
  phylum Porifera.
Hari/Tanggal   : Kamis/ 05 Maret 2015
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I.          ALAT DAN BAHAN
Alat:
1.      Papan seksi/baki
2.      Alat tulis
3.      Kamera handphone
Bahan:
Awetan kering spesies Porifera (Microciona sp. , Euspongia sp. , dan Hippospongia sp.).

II.       CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Menggambar morfologi hewan Porifera
3.      Membuat foto pengamatan.
4.      Memberi keterangan selengkapnya dan menuliskan sistematiknya.
5.      Membuat laporannya.

III.    TEORI DASAR
 Porifera
Porifera berasal dari bahasa latin, porus = lubang kecil, dan ferre = membawa atau mempunyai. Jadi porifera adalah hewan berpori. Porifera mewakili hewan-hewan primitif yang bersimetri radial atau asimetris dan menyimpang dari garis utama evolusi metazoa yang disebut parazoa. Hewan ini hidup di laut, beberapa di air tawar tidak aktif, tidak bertangkai, memiliki banyak pori dan sistem pencernaan berlangsung secara interseluller.
Tubuh porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler, yang berarti tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja secara mandiri, masih belum ada koordinasi antara sel satu dengan sel lainnya. Bentuk tubuhnya sangat bervariasi, ada yang menyerupai kipas, jambangan bunga, batang, globular, genta, terompet dan lainya. Hewan porifera sebagian besar berbentuk koloni yang sering tampak tidak teratur, sehingga tampak seperti tumbuhan. Warna tubuh porifera bermacam-macam. Misalnya warna kelabu, putih, keruh, coklat, jingga, hijau dan lain-lain. Warna tubuhnya pun sering berubah sesuai kondisi tempat sinar, warna itupun diperkuat atau diperlemah oleh warna lain.
Porifera memiliki ciri-ciri khusus yaitu :
1.      Tubuh memilki banyak pori, yang merupakan awal dari system kanal (saluran air) yang menghubungkan lingkungan eksternal dengan lingkungan internal.
2.      Tubuh tidak dilengkapai dengan apendiks dan bagian yang dapat digerakkan.
3.      Belum memiliki saluran pencernaan makanan.
4.      Tubuh porifera dilengkapi dengan kerangka dalam yang tersusun atas bentuk Kristal dari spikula-spikula atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik.
Sistem pencernaan berlangsung secara interseluler. Tubuhnya memiliki penyokong yang terdiri dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat dari bahan organik.
Porifera berkembang biak secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup (tunas), atau dengan cara lain yaitu dengan membentuk gemula. Sedang secara seksual dilakukan dengan peleburan sel telur dengan sperma. Sel telur dan sperma berkembang dari sel amoeboid yang disebut arkeosit.
 


IV. HASIL PENGAMATAN

1.    Microciona sp.
Klasifikasi :
Kingdom: Animalia.
Phylum   : Porifera.
Classis    : Demospongiae.
Ordo       : Poeciloclerina.
Familia   : Microcionidae.
Genus     : Microciona.
Spesies   : Microciona sp.
       ( Sumber : Jasin, Maskoeri. 1984 )

Ciri-ciri : Mempunyai kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai bentuk spicula dan kadang-kadang juga spongin. Microciona termasuk koloni laut yang  banyak ditemukan  dilaut. Berbentuk seperti batu kerang dan mengeras dalam tempat yang dangkal atau bagian air laut yang dalam. Ciri-ciri yang dapat dikenali dari hewan ini adalah bentuk bersemak-semakdengan cabang yang panjang. Hidupnya berkoloni di air yang dalam.warnanya merah cerah. Hewan ini memiliki tubuh lunak dan lembek, bercabang seperti ranting, didalam air berkembang dan  bertambah panjang hingga 15 cm,  tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang mempunyai rangka, rangka itu hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari kersik,  serta memiliki sistem saluran yang rumit. 
Kelompok Porifera ini belum mempunyai sistem saraf, tetapi apabila mendapatkan rangsang yang berupa sentuhan, terutama pada daerah oskulum, maka rangsang tersebut akan diteruskan dari sel ke sel secara lambat. Tetapi untuk sistem pencernaannya masih sangat sederhana dan berlangsung secara intrasel, gerakannya seperti pada aliran air, air yang membawa makanan biasanya berupa plankton dan oksigen yang terlarut. Makanan tersebut ditangkap oleh sel leher kemudian dicerna dalam vakuola dan sari-sarinya akan diangkut oleh sel-sel amoebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisa makanannya dikeluarkan melalui sel leher ke dalam air melalui spongosol.
Microciona sp. memiliki kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai bentuk spikula dan kadang-kadang juga spongin. Spikula tersebut adalah kristal-kristal berbentuk duri panjang, merupakan hasil sekresi dari bentuk sel-sel spongioblast dan merupakan sel-sel khusus dari mesenchym. Bentuknya seperti tumbuhan panjang.
2.   Euspongia  sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia.
Phylum    : Porifera.
Classis      : Demospongiae.
Ordo        : Keratosa.
Familia     : Euspongidae.
Genus      : Euspongia.
Spesies     : Euspongia sp.
( Sumber : Jasin Maskoeri. 1984 )
Hewan porifera ini hidup di laut pada kedalaman tertentu, bertubuh lunak, tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan  dari kersik, kebanyakan ditemukan dilaut dan mempunyai pori-pori disetiap tubuhnya. Bertulang lunak dan tidak memilki spikula. Kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan sponging.
Ciri-ciri : mempunyai spongia yang lebih kasar, tidak berspikula kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin. Merupakan binatang sponsa yang dipakai untuk alat penggosok pada waktu mandi.Merupakan organisme multiseluler, bentuk tubuh seperti tabung atau jambangan bunga dan permukaan tubuhnya berpori. Pori tersebut dinamakan ostium (jamak: ostia) mempunyai saluran yang menghubungkannya dengan rongga tubuh (spongocol). Di ujung tubuh terdapat lubang yang disebut oskulum. Fungsi saluran ostia-spongocoal-oskulum adalah sebagai saluran air yang membawa bahan makanan untuk porifera.Reproduksi vegetatif dilakukan dengan pembentukan kuncup/ tunas, reproduksi generatif dilakukan dengan fertilisasi 2 macam gamet. Porifera bersifat hermafrodit (dalam satu individu terdapat 2 macam alat kelamin). Tubuh porifera memiliki daya regenerasi yang tinggi. Habitatnya di air laut dan melekat di dasar laut (polip).









3.  Hippospongia sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia.
Phylum    : Porifera.
Classis      : Demospongiae.
Ordo        : Keratosa.
Familia     : Hipposngiadae.
Genus      : Hippospongiae.
Spesies     : Hippospongia sp.
( Sumber : Jasin, Maskoeri. 1984 )
       Kerangka tubuh khusus terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh membran tipis yang gelap yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa spikula. Saluran air tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke rongga-rongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui berbagai saluran lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom. Hewan ini biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m. Berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut, tidak memiliki spikula dan bertubuh lunak. Kerangka tubuhnya dari sponging.
       Porifera ini bertulang lunak karena tidak memiliki rangka, kalau ada yang memiliki rangka terdiri dari serabut spongin dengan spikula dari silikat atau spongia saja. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit. Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter. Seluruh hippospongia memiliki saluran air tipe Leukonoid. Habitatnya umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar. Hippospongia ini adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar dan merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.







I.             KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan :
1.       Porifera merupakan hewan bersimetri radia,/asimetri dan merupakan cabang evolusi yang disebut parazoa.
2.      Phylum Porifera memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dengan 3 tipe yang didasrkan ats bahan pembentuk tubuh yaitu porifera lunak, porifera kapur, dan porifera silikat.
3.      Ciri utama porifera adalah tubuhnya memiliki banyak pori. Selain itu, tubuhnya tidak memiliki appendiks dan bagian yang dapat digerakkan dan tidak mempunyai saluran penecernaan makanan serta sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler. Tubuhnya juga memiliki penyokong tubuh yang tersusun atas kristal dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat dari bahan organik. Hewan ini hidup dilaut.
4.      Pada hasil pengamatan terdapat spesies pada porifera, yaitu : Hippospongia sp. , Microciona sp. , dan Euspongia sp.
5.      Porifera saluran pencernaannya tidak sempurna, memiliki mulut tetapi tenpa anus. Sistem respirasinya secara difusi, sistem saraf masih sederhana. Porifera berkembang biak secara seksual dan aseksual.























II.    DAFTAR PUSTAKA   

A.    Daftar pustaka buku

Bunda Halang, Dharmono, Mahruddin, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun
          Praktikum Zoologi Invertebrata. FKIP Unlam Banjarmasin.
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.
Mader, S.S.2004.Biology.Boston. McGraw-Hiil.
Radiopoetro. 1986. Zoologi. Erlangga : Jakarta.

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Alfabeta: Bandung.

Ty Hibberd and Kirrily Moore. 2009. Field identification guide to heard
island and Mcdonald island benthic invertebrates. Australian 
government.

B.     Daftar pustaka gambar

Diakses 10 Maret 2015.
Anonim b. 2015. http://zoologyinfosolution.blogspot.com/2013/03/classification-of-                  phylum-porifera.html.Diakses 10 Maret 2015
Anonim c. 2015. http://www.flickr.com/photos/sweecheng/251334244/ Diakses10 Maret 2015.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar