LAPORAN PRAKTIKUM VIII
ZOOLOGI INVERTEBRATA
(AKKC 222)
ARTHROPODA
Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok VI A
Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd
Asisten :
Dela Aprilia Lesman
M. Lutvi Ansari, S.Pd
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2015
PRAKTIKUM VIII
Topik : Arthropoda
Tujuan : Mengenal ciri-ciri umum
phylum Arthropoda dan
membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin.

I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1.
Lup
2.
Cawan
petri
3.
Baki
4.
Ether
(obat bius) dan kapas
5.
Pinset
6.
Kamera handphone
Bahan :
1.
Udang
galah (Cambarus viridis)
2.
Belangkas
(Limulus moluccanus)
3.
Lipan
(Scolopendra morsitans)
4.
Kaki
seribu (Julus virtagatus)
5.
Kecoa
(Periplaneta americana)
6.
Laba-laba (Nephila maculata)
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Jika
hewan yang tersedia masih hidup, Hewan tersebut dimatikan atau dibius terlebih
dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu, dan kecoa agar
mempermudah dalam mengamati morfologinya. Meletakkan kaki seribu, lipan, dan
kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius dengan menggunakan kapas.
3. Mengamati
satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada
hewan yang diamati.
a. Belangkas dan kecoa diamati dari arah dorsal dan
ventral.
b. Lipan dan kaki seribu diamati dari arah dorsal.
c. Udang galah diamati dari arah lateral.
4. Menentukan
kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci identifikasi Arthropoda.
5. Membuat
foto pengamatan dan laporannya.
III.
TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam
kerajaan animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan,
1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar
80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa
filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil
dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian
bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka
waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota
filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain
itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata
yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan
hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat
dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul
berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi
segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang
disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk
eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala
diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya
Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata
dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun
belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda
tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita,
Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda,
Symphyla, yang semuanya tadinya
termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora,
Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Ciri-ciri umum Artropoda adalah :
- Mempunyai appendage yang beruas
- Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
- Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
- Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
- Mempunyai system syaraf tangga tali.
- Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum
Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1.
Ada
embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua
segmen tubuh
2.
Ada
organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.
Ada
kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang
membentuk endoskeleton
Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea
yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari
cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan
ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang
busuk. Ciri dari kelas
Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille dan
labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang
antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya
terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173
segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya
panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat
dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk.
Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu
habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat
pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang
tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu
habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan
pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6
mm.
Sub filum dari Onychopora
hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas
ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta
aktif di malam hari. Mempunyai kelenjar
sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini
sensitif. Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata,
Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata
mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas
dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh.
Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida
yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas
dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas
Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san
cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada
yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen
dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat
sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas
Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen
tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem
sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
I.
ANALISIS
DATA
1.
Udang
(Cambarus
viridis)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis : Crustacea
Subclassis : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Familia : Cambarusdae
Genus : Cambarus
Species : Cambarus
viridis
Sumber: Hegner &
Engemann.1968.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, diketahui bahwa ciri-ciri
morfologi Cambarus viridis yaitu
tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen yang ditutupi
oleh karapaks (tameng keras) yang menjulur ke depan diantara kedua matanya yang
disebut rastrum. Cephalothorax mempunyai tiga belas
alat tambahan, yang paling utama yaitu lima pasang kaki jalan yang berubah
fungsi menjadi kaki penjepit, lima pasang kaki jalan dan satu pasang mata serta
dua pasang antenna. Pada bagian caput terdapat mata dan antena.
Abdomen umumnya terdiri atas 6 ruas atau
segmen yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut dengan telson. Pada
udang terdapat 4 pasang kaki rengan yang beberapa di antaranya telah mengalami
modifikasi.
Sistem reproduksi dan
perkembangan yaitu Kelamin terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium
bilobat. Testis melepaskan sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke
pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang kelima.
Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki
untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika telur masih
bertaut dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah
menetas pun tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.
Insang berbulu (insang
dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut
pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan
ketiga (pada beberapa jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan
insang luar. Insang-insang dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang
(ruang di sebelah bawah tiap karapase). Insang-insang itu mengendung
pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya
“ember” air yang meerupakan cabang dari maksila kedua.
Darah udang mempunyai
cairan yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular.
Jantung terdapat di sebelah dorsal, adlam sebuah pericardium. Darah memasuki
jantung melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep).
Darah itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke
dalam ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan
darah ke dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah
memasuki jantung melalui pericardium.
Sistem indera pada
udang galah Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini
sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior. Ada
2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut
ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ
keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
Alat pencernaan makanan
terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan
pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang
kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh
beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut
berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian
pilorik, terus ke usus dan anus. Lambung kardiak mengandung alat-alat penggerus
makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan secret enzimatis ke
dalam lambung pilorik.
Sistem ekskresi pada
udang galah Terdiri atas dua buah kelenjat hijau yang membuat cairan berwarna
hijau, strukturnya seperti nefridium dan terbuka pada dasar
antena-antena.Sistem syaraf pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal,
dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion
disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa
persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral.
2.
Belangkas
(Limulus
moluccanus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub phylum : Chelicerata
Classis :
Merostomata
Ordo :
Xiphosura
Familia :
Limulusidae
Genus :
Limulus
Species :
Limulus moluccanus
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, diketahui bahwa hewan ini panjangnya dapat mencapai 60 cm. Tubuhnya
dibagi menjadi dua bagian, yaitu chepalotorax dan abdomen, yang masing-masing
tertutup oleh karapas yang berkesinambungan, lalu melanjut sebagai ekor yang
berbentuk tombak yang di sebut telson.
Limulus disebut juga kepiting raja, bagian tubuhnya terdiri dari bagian
anterior berupa prosoma dan bagian posterior berupa opisthosoma. Bagian
prosomanya tidak bersegmen, berbentuk semi sirkular dan karapaks. Memiliki
karapaks yang menutupi prosoma berbentuk sepatu kuda, cembung berwarna coklat
tua dan tidak bersegmen. Selubung (parsial) abdomen segi enam lebar, dengan
sepasang duri-duri yang lateral pendek. Pada bagian ini juga terdapat sepasang
mata media dan sepasang mata lateral. Selain itu juga pada bagian prosoma ini
terdapat 6 pasang appendage. Satu pasang pertama berupa celate chelicera, 4
pasang kaki chelate dan yang terakhir satu pasang kaki non chelate.
Pada bagian dorsal
terdapat dua pasang mata dan mempunyai ekor yang panjang yang disebut telson,
sedang dari arah lateral mempunyai kaki yang terletak di belakang mata dengan
jumlah kaki 6 pasang. Mempunyai segmen-segmen tubuh yang ada sekat-sekat di
tubuhnya.
Bagian
opisthosomanya berbentuk heksagonal dan terdapat 6 pasang appendages. Pada satu
pasang yang pertama membentuk genital operkulum berupa 5 pasang paru-paru.
Sistem respirasinya yaitu dengan insang, sistem ekskresinya dengan coxal dan
larvanya tribolit.
Belangkas habitatnya adalah pada
pantai-pantai daerah yang tropis maupun yang subtropik. Hewan ini adalah
merupakan salah ordo dari Xiphosura yang masih muda, tidak memiliki pembuluh
malphigi tapi memiliki insang. Hewan ini juga memiliki alat respirasi tambahan
yang memungkinkan dirinya untuk bernapas di luar air. Sedangkan untuk berjalan,
hewan ini hanya memiliki kaki pendek. Hewan ini biasanya aktif pada malam hari,
suka menguburkan dirinya dalam pasir yang basah. Belangkas tidak mempunyai
antena, letak kakinya terdapat pada thorax berjumlah 5 pasang dan jumlah tagmata
2 buah. Terdiri atas 150-200 daun yang bersifat pembuluh darah untuk respirasi.
Belangkas termasuk hewan penusuk dan berduri.
3.
Lipan
(Scolopendra
morsitans)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub
phylum : Mandibulata
Classis : Chilopoda
Ordo : Chilopodea
Familia : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Species : Scolopendra
morsitans
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, diketahui bahwa Scolopendra
morsitans mempunyai tubuh
panjang dan agak gepeng dengan warna coklat gelap, terdiri atas kepala dan
badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki,
kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada
segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang
berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena
panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan
ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Alat
pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
eksresinya berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan
trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap
ruas. Kelaminnya terpisah sehingga terdapat hewan yang jantan dan hewan yang
betina. Lubang genitalnya terdapat pada segmen yang terakhir. hidup di bawah
batu-batuan / timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
4.
Kaki
seribu (Julus
virgatus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum
: Mandibulata
Classis : Diplopoda
Ordo : Diplopodea
Familia : Julidae
Genus : Julus
Species : Julus virgatus
Sumber:
Hegner & Engemann.1968.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, diketahui bahwa Julus
terrestris yang biasa disebut kaki seribu karena mempunyai kaki yang banyak
sebagai alat gerak memiliki 2 ekor kaki disetiap ruas tubuhnya. Hewan ini hidup
di tempat yang lembab dan gelap, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk
dan selalu menghindari cahaya. Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas
(25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai
dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke
tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. Pada
kepala terdapat sepasang antena yang pendek dan dua kelompok mata tunggal. Antena
pada hewan ini berfungsi untuk memeriksa rute perjalanannya.
Kaki seribu terbagi menjadi tiga
bagian yaitu kaput, toraks pendek dan abdomen yang panjang. Tubuh kaki seribu
subsilindris yang terdiri atas 25-100 segmen. Setiap segmen memiliki dua pasang
alat gerak dan berasal dari dua segmen yang menyatu. Alat gerak pada segmen ke
tujuh mengalami modifikasi menjadi alat kopulasi.
Pada bagian kaput memiliki sepasang
antena yang pendek yang berfungsi
sebagai kemoreseptor dan mata yang masih
sederhana. Kaki seribu memiliki rambut-rambut pembau (rambut olfaktori) dan
sepasang kelenjar yang mengeluarkan aroma tertentu untuk melawan musuhnya.
Makanannya berupa sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan kadang-kadang tumbuhan
yang masih hidup. Juga terdapat sebuah struktur lempengan yang mungkin
merupakan maksila. Toraksnya pendek dan terdiri atas 4 somit yang memilki
sepasang kaki kecuali somit pertama. Abdomen yang panjang mempunyai 9 sampai
100 somit ganda yang masing-masing dengan dua pasang kaki bersegmen tubuh.
Untuk kelasnnya, Julus virgatus
termasuk dalam kelas Diplopoda. Hewan ini biasanya hidup di darat di tempat –
tempat gelap, lembab, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk dan selalu
menghindari cahaya.
5.
Kecoa
(Periplaneta americana)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Mandibulata
Classis : Insecta
SubClass : Pterygota
Ordo : Blattaria
Familia : Blattidae
Genus : Periplaneta
Species : Periplaneta
americana
Sumber: Jasin, 1987.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, diketahui bahwa kecoa termasuk dalam dua genera ialah Periplaneta dan Blatta. Pada Periplaneta kedua
jenis kelamin memiliki sayap lengkap kecoa termasuk hewan omnivora, merupakan
hama di dapur dan gudang. Tubuh Periplaneta
terbagi menjadi tiga bagian, dari anterior ke posterior ialah caput,
thorax, dan abdomen. Caput dilengkapi dengan antena yang bersegmen dan mata.
Diantara kedua basis antena terdapat satu mata sederhana yang disebut ocellus. Leher atau cervix terdapat
diantara caput dan thorax. Bagian tengah adalah thorax yang tersusun oleh tiga
segment yaitu prothorax, mesothorax dan metathorax. Bagian thorax ini
dilengkapi dengan tiga pasang kaki disetiap segmennya dan dua pasang sayap.
Sayap anterior berupa lembaran tidak tembus cahaya, sedang sayap posterior
berupa lembaran tipis dan transparan. Sayap-sayap hanya terdapat pada
mesothorax dan metathorax. Dirinjau dari strukturnya, sebuah sayap terdiri atas
membran bawah dan atas yang merupakan hasil perluasan dari kutikula yang
diperkuat dengan anyaman vena atau nervi yang bercabang-cabang. Sayap di
anterior lebih kecil dibandingkan sayap posterior. Tempat melekatnya saya
anterior disebut elytra. Abdomen terdiri atas sepuluh segmen. Seluruh permukaan
tubuhnya ditutupi oleh kutikula dari kitin.

Hewan jantan terkenal dengan suara
keriknya pada musim kawin. Hewan ini mengerik untuk menarik betina dan mengusir
saingannya. Betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk
menggali tanah. Hewan ini tergolong hewan yang berbuku-buku, tubuh dan badannya
beruas-ruas dan sistem syarafnya tangga tali.
Untuk kelasnnya, Periplaneta americana termasuk kelas
insect. Habitat hewan ini yaitu di tempat-tempat yang kotor seperti gudang,
tumpukan barang-barang, sampah dan lain-lain. Hewan ini juga dapat menjadi
penyebar penyakit.
6.
Laba-laba (Nephila maculata)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Chelicarata
Classis :
Arachnida
Ordo : Araneida
Familia :
Nephilidae
Genus :
Nephila
Species :
Nephila maculata
Sumber
(Hegner & Engemann.1968)
Nephila
maculata mempunyai tubuh
yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen. Hewan ini mempunyai delapan (4
pasang) kaki. Pada cephalothoraks terdapat alat tambahan, yaitu enam pasang
alat tambahan yaitu satu pasangkelisera yang mengandung racun , sepasang
pedipalpus. Opisthosoma merupakan bagian yang tidak bersegmen, dilengkapi
dengan 3 pasang pemintal.
Penutup prosoma berupa
karapaks yang dilengkapi dengan 8 mata dorsal dan 6 pasang embel-embel.
Chelicerate merupakan bagian yang mengandung kelenjar racun. Makanannya berupa
serangga yang dibunuhnya atau terjerat. Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran
malphigi dan kelenjar coxal. Alat reproduksinya terpisah.
VI. KESIMPULAN
1. Ciri-ciri
Arthropoda yaitu mempunyai appendix yang beruas, rangka luar yang membungkus
tubuh terdiri dari zat kitin, dan bentuk tubuhnya simetris bilateral, biasanya
ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin, sehingga ruas tersebut
bisa digerakkan, memiliki sistem saraf tangga tali, coelom pada hewan dewasa
adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
2. Cambarus
viridis termasuk dalam kelas crustaceae yang
biasanya hidup di air tawar, di danau dan di kolam. Cambarus viridis memiliki 1 opasang penje[it, 5 pasang kaki
renang, dan 5 pasang kaki jalan.
3. Limulus moluccanus
termasuk dalam kelas Arachnida yang memiliki dua pasang mata dan ekor panjang
yang disebut telson pada bagian dorsal dan memiliki enam pasang kaki.
4. Scolopendra morsitans
termasuk dalam kelas Chilopoda yang memiliki segmen tubuh yang lebih lebar dari
kaki seribu dan jumlah kaki yang lebih sedikit karena segmen tubuhnya juga
lebih sedikit.
5. Julus virgatus
termasuk dalam kelas Diplopoda yang memiliki banyak kaki yang berpasangan pada
tiap ruas kecuali pada posterior dan anterior, serta memiliki sepasang antena
pendek dan mandibula pada kepala.
6. Periplaneta americana termasuk
kelas Insecta, tubuhnya terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, thorax dan
abdomen. Sistem respirasi pada kecoa adalah dengan menggunakan trakea. Kecoa
hidup di darat.
7. Arthropoda
merupakan phylum terbesar dalam kerajaan Animalia yang mempunyai 3 sub phylum
yaitu Mandibulata, Onychopora, dan Chelicerata.
VII. DAFTAR PUSTAKA
A.
Daftar
pustaka buku
Bunda Halang,
Dharmono, Mahruddin, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. FKIP Unlam Banjarmasin.
Hegner, Robert.W. & Joseph
G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi.
London : The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar
Wijaya.
Radiopoetro, 1983. Zoologi invertebrata. Jakarta:
Erlangga.
Rusyana, Adun. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung :
Alfabeta.
B.
Daftar
pustaka gambar
Anonim
b.
2015. Belangkas. http://www.nms.ac.uk (online). Diakses
pada 28 April 2015.
Anonim c. 2015 http://Belangkas.
http://home.eckerd.(online). Diakses
pada 28 April 2015.
Anonim d. 2015. http://Belangkas.
http://home.eckerd.(online). Diakses
pada 28 April 2015.
Anonim e. 2015. http://www.landcareresearch.co.nz (online).
Diakses pada 28 April 2015.
Anonim f. 2015. http://wwwklasifikasiinvrtebrata.co.net (online). Diakses
pada 28 April 2015.
Anonim
g. 2015. Struktur
tubuh Kaki seribu. http://www.landcareresearch.co.nz (online). Diakses pada 28 April
2015.
Anonim h. 2015. Kluing. http://www.landcareresearch.co.nz (online).
Diakses pada 28 April 2015.
Anonim i. 2015. Kecoa. http://www.seantwiddy.com(online). Diakses
pada 28 April 2015.
Anonim j. 2015. Laba-laba. http://www.eocommunity.com. Diakses pada 28
April 2015.
Anonim k. 2015. Laba-laba. http://papilio1991.blogspot.com.Diakses pada 28
April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar