Selasa, 05 Mei 2015

Zoologi Invertebrata- Arthropoda



                    LAPORAN PRAKTIKUM VIII
ZOOLOGI INVERTEBRATA
(AKKC 222)
ARTHROPODA
Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok VI A

Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd

Asisten :

Dela Aprilia Lesman
M. Lutvi Ansari, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2015
PRAKTIKUM VIII
Topik                   : Arthropoda
Tujuan                  : Mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan
  membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda
Hari/ Tanggal       : Kamis/ 23 April 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
 

I.          ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Lup
2.      Cawan petri
3.      Baki
4.      Ether (obat bius) dan kapas
5.      Pinset
6.      Kamera handphone
Bahan :
1.      Udang galah (Cambarus viridis)
2.      Belangkas (Limulus moluccanus)
3.      Lipan (Scolopendra morsitans)
4.      Kaki seribu (Julus virtagatus)
5.      Kecoa (Periplaneta americana)
6.      Laba-laba (Nephila maculata)

  II.     CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Jika hewan yang tersedia masih hidup, Hewan tersebut dimatikan atau dibius terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu, dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya. Meletakkan kaki seribu, lipan, dan kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius dengan menggunakan kapas.
3.      Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang diamati.
a.       Belangkas dan kecoa diamati dari arah dorsal dan ventral.
b.      Lipan dan kaki seribu diamati dari arah dorsal.
c.       Udang galah diamati dari arah lateral.
4.      Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci identifikasi Arthropoda.
5.      Membuat foto pengamatan dan laporannya.

III.   TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora, Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Ciri-ciri umum Artropoda adalah :
  1. Mempunyai appendage yang beruas
  2. Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
  3. Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
  4. Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
  5. Mempunyai system syaraf tangga tali.
  6. Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
         Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1.      Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh
2.      Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.      Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton
         Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6 mm.
            Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari.  Mempunyai kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif. Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata, Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
            Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.

IV.            HASIL PENGAMATAN
I.            ANALISIS DATA
1.        Udang (Cambarus viridis)
Klasifikasi
Kingdom              :  Animalia
Phylum                 :  Arthropoda
Sub phylum          :  Mandibulata
Classis                  :  Crustacea
Subclassis             :  Malacostraca
Ordo                     :  Decapoda
Familia                 :  Cambarusdae
Genus                   :  Cambarus
Species                 :  Cambarus viridis
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa ciri-ciri morfologi Cambarus viridis yaitu tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen yang ditutupi oleh karapaks (tameng keras) yang menjulur ke depan diantara kedua matanya yang disebut rastrum. Cephalothorax mempunyai tiga belas alat tambahan, yang paling utama yaitu lima pasang kaki jalan yang berubah fungsi menjadi kaki penjepit, lima pasang kaki jalan dan satu pasang mata serta dua pasang antenna. Pada bagian caput terdapat mata dan antena.
Abdomen umumnya terdiri atas 6 ruas atau segmen yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut dengan telson. Pada udang terdapat 4 pasang kaki rengan yang beberapa di antaranya telah mengalami modifikasi.
Sistem reproduksi dan perkembangan yaitu Kelamin terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium bilobat. Testis melepaskan sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika telur masih bertaut dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah menetas pun tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.
Insang berbulu (insang dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang dari maksila kedua.
Darah udang mempunyai cairan yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung terdapat di sebelah dorsal, adlam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki jantung melalui pericardium.
Sistem indera pada udang galah Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior. Ada 2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
Alat pencernaan makanan terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian pilorik, terus ke usus dan anus. Lambung kardiak mengandung alat-alat penggerus makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan secret enzimatis ke dalam lambung pilorik.
Sistem ekskresi pada udang galah Terdiri atas dua buah kelenjat hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena.Sistem syaraf pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral.
2.        Belangkas (Limulus moluccanus)
Klasifikasi
Kingdom              : Animalia
Phylum                 : Arthropoda
Sub phylum          : Chelicerata
Classis                  : Merostomata
Ordo                    : Xiphosura
Familia                 : Limulusidae
Genus                   : Limulus
Species                 : Limulus moluccanus
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa hewan ini panjangnya dapat mencapai 60 cm. Tubuhnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu chepalotorax dan abdomen, yang masing-masing tertutup oleh karapas yang berkesinambungan, lalu melanjut sebagai ekor yang berbentuk tombak yang di sebut telson.
Limulus disebut juga kepiting raja, bagian tubuhnya terdiri dari bagian anterior berupa prosoma dan bagian posterior berupa opisthosoma. Bagian prosomanya tidak bersegmen, berbentuk semi sirkular dan karapaks. Memiliki karapaks yang menutupi prosoma berbentuk sepatu kuda, cembung berwarna coklat tua dan tidak bersegmen. Selubung (parsial) abdomen segi enam lebar, dengan sepasang duri-duri yang lateral pendek. Pada bagian ini juga terdapat sepasang mata media dan sepasang mata lateral. Selain itu juga pada bagian prosoma ini terdapat 6 pasang appendage. Satu pasang pertama berupa celate chelicera, 4 pasang kaki chelate dan yang terakhir satu pasang kaki non chelate.
Pada bagian dorsal terdapat dua pasang mata dan mempunyai ekor yang panjang yang disebut telson, sedang dari arah lateral mempunyai kaki yang terletak di belakang mata dengan jumlah kaki 6 pasang. Mempunyai segmen-segmen tubuh yang ada sekat-sekat di tubuhnya.
Bagian opisthosomanya berbentuk heksagonal dan terdapat 6 pasang appendages. Pada satu pasang yang pertama membentuk genital operkulum berupa 5 pasang paru-paru. Sistem respirasinya yaitu dengan insang, sistem ekskresinya dengan coxal dan larvanya tribolit.
Belangkas habitatnya adalah pada pantai-pantai daerah yang tropis maupun yang subtropik. Hewan ini adalah merupakan salah ordo dari Xiphosura yang masih muda, tidak memiliki pembuluh malphigi tapi memiliki insang. Hewan ini juga memiliki alat respirasi tambahan yang memungkinkan dirinya untuk bernapas di luar air. Sedangkan untuk berjalan, hewan ini hanya memiliki kaki pendek. Hewan ini biasanya aktif pada malam hari, suka menguburkan dirinya dalam pasir yang basah. Belangkas tidak mempunyai antena, letak kakinya terdapat pada thorax berjumlah 5 pasang dan jumlah tagmata 2 buah. Terdiri atas 150-200 daun yang bersifat pembuluh darah untuk respirasi. Belangkas termasuk hewan penusuk dan berduri.

3.        Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi
Kingdom             :  Animalia
Phylum                 :  Arthropoda
Sub phylum          :  Mandibulata
Classis                  :  Chilopoda
Ordo                     :  Chilopodea
Familia                 :  Scolopendridae
Genus                   :  Scolopendra
Species                 :  Scolopendra morsitans
Sumber: Hegner & Engemann.1968.   
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa Scolopendra morsitans mempunyai tubuh panjang dan agak gepeng dengan warna coklat gelap, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
            Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresinya berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. Kelaminnya terpisah sehingga terdapat hewan yang jantan dan hewan yang betina. Lubang genitalnya terdapat pada segmen yang terakhir. hidup di bawah batu-batuan / timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
4.        Kaki seribu (Julus virgatus)
Klasifikasi
Kingdom              :  Animalia
Phylum                 :  Arthropoda
Subphylum           :  Mandibulata
Classis                  :  Diplopoda
Ordo                     :  Diplopodea
Familia                 :  Julidae
Genus                   :  Julus
Species                 :  Julus virgatus
Sumber: Hegner & Engemann.1968.
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa Julus terrestris yang biasa disebut kaki seribu karena mempunyai kaki yang banyak sebagai alat gerak memiliki 2 ekor kaki disetiap ruas tubuhnya. Hewan ini hidup di tempat yang lembab dan gelap, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk dan selalu menghindari cahaya. Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek dan dua kelompok mata tunggal. Antena pada hewan ini berfungsi untuk memeriksa rute perjalanannya.
            Kaki seribu terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaput, toraks pendek dan abdomen yang panjang. Tubuh kaki seribu subsilindris yang terdiri atas 25-100 segmen. Setiap segmen memiliki dua pasang alat gerak dan berasal dari dua segmen yang menyatu. Alat gerak pada segmen ke tujuh mengalami modifikasi menjadi alat kopulasi.
            Pada bagian kaput memiliki sepasang antena yang pendek yang  berfungsi sebagai  kemoreseptor dan mata yang masih sederhana. Kaki seribu memiliki rambut-rambut pembau (rambut olfaktori) dan sepasang kelenjar yang mengeluarkan aroma tertentu untuk melawan musuhnya. Makanannya berupa sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan kadang-kadang tumbuhan yang masih hidup. Juga terdapat sebuah struktur lempengan yang mungkin merupakan maksila. Toraksnya pendek dan terdiri atas 4 somit yang memilki sepasang kaki kecuali somit pertama. Abdomen yang panjang mempunyai 9 sampai 100 somit ganda yang masing-masing dengan dua pasang kaki bersegmen tubuh.
            Untuk kelasnnya, Julus virgatus termasuk dalam kelas Diplopoda. Hewan ini biasanya hidup di darat di tempat – tempat gelap, lembab, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk dan selalu menghindari cahaya.



5.        Kecoa (Periplaneta americana)
Klasifikasi
Kingdom              :  Animalia
Phylum                 :  Arthropoda
Subphylum           :  Mandibulata
Classis                  :  Insecta
SubClass              :  Pterygota
Ordo                     :  Blattaria
Familia                 :  Blattidae
Genus                   :  Periplaneta
Species                 :  Periplaneta americana
Sumber: Jasin, 1987.
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa kecoa termasuk dalam dua genera ialah Periplaneta dan Blatta. Pada Periplaneta kedua jenis kelamin memiliki sayap lengkap kecoa termasuk hewan omnivora, merupakan hama di dapur dan gudang. Tubuh Periplaneta terbagi menjadi tiga bagian, dari anterior ke posterior ialah caput, thorax, dan abdomen. Caput dilengkapi dengan antena yang bersegmen dan mata. Diantara kedua basis antena terdapat satu mata sederhana yang disebut ocellus. Leher atau cervix terdapat diantara caput dan thorax. Bagian tengah adalah thorax yang tersusun oleh tiga segment yaitu prothorax, mesothorax dan metathorax. Bagian thorax ini dilengkapi dengan tiga pasang kaki disetiap segmennya dan dua pasang sayap. Sayap anterior berupa lembaran tidak tembus cahaya, sedang sayap posterior berupa lembaran tipis dan transparan. Sayap-sayap hanya terdapat pada mesothorax dan metathorax. Dirinjau dari strukturnya, sebuah sayap terdiri atas membran bawah dan atas yang merupakan hasil perluasan dari kutikula yang diperkuat dengan anyaman vena atau nervi yang bercabang-cabang. Sayap di anterior lebih kecil dibandingkan sayap posterior. Tempat melekatnya saya anterior disebut elytra. Abdomen terdiri atas sepuluh segmen. Seluruh permukaan tubuhnya ditutupi oleh kutikula dari kitin.
Flowchart: Alternate Process: Telur → Larva → Nimfa → Imago (dewasa)

            Hewan invertebrata ini memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Kedua sayap ini digunakan sebagai penggerak pada saat terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih besar dan kuat. Metamorfosis pada hewan ini tidak sempurna. Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh menuju pada kedewasaan. Berikut adalah metamorfosis pada kecoa:

            Hewan jantan terkenal dengan suara keriknya pada musim kawin. Hewan ini mengerik untuk menarik betina dan mengusir saingannya. Betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk menggali tanah. Hewan ini tergolong hewan yang berbuku-buku, tubuh dan badannya beruas-ruas dan sistem syarafnya tangga tali.
            Untuk kelasnnya, Periplaneta americana termasuk kelas insect. Habitat hewan ini yaitu di tempat-tempat yang kotor seperti gudang, tumpukan barang-barang, sampah dan lain-lain. Hewan ini juga dapat menjadi penyebar penyakit.

6.      Laba-laba (Nephila maculata)
Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Phylum        : Arthropoda
Sub phylum : Chelicarata
Classis         : Arachnida
Ordo            : Araneida
Familia         : Nephilidae
Genus          : Nephila
Species        : Nephila maculata
Sumber  (Hegner & Engemann.1968)
Nephila maculata mempunyai tubuh yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen. Hewan ini mempunyai delapan (4 pasang) kaki. Pada cephalothoraks terdapat alat tambahan, yaitu enam pasang alat tambahan yaitu satu pasangkelisera yang mengandung racun , sepasang pedipalpus. Opisthosoma merupakan bagian yang tidak bersegmen, dilengkapi dengan 3 pasang pemintal.
Penutup prosoma berupa karapaks yang dilengkapi dengan 8 mata dorsal dan 6 pasang embel-embel. Chelicerate merupakan bagian yang mengandung kelenjar racun. Makanannya berupa serangga yang dibunuhnya atau terjerat. Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal. Alat reproduksinya terpisah.















VI.       KESIMPULAN
1.    Ciri-ciri Arthropoda yaitu mempunyai appendix yang beruas, rangka luar yang membungkus tubuh terdiri dari zat kitin, dan bentuk tubuhnya simetris bilateral, biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin, sehingga ruas tersebut bisa digerakkan, memiliki sistem saraf tangga tali, coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
2.    Cambarus viridis termasuk dalam kelas crustaceae yang biasanya hidup di air tawar, di danau dan di kolam. Cambarus viridis memiliki 1 opasang penje[it, 5 pasang kaki renang, dan 5 pasang kaki jalan.
3.    Limulus moluccanus termasuk dalam kelas Arachnida yang memiliki dua pasang mata dan ekor panjang yang disebut telson pada bagian dorsal dan memiliki enam pasang kaki.
4.    Scolopendra morsitans termasuk dalam kelas Chilopoda yang memiliki segmen tubuh yang lebih lebar dari kaki seribu dan jumlah kaki yang lebih sedikit karena segmen tubuhnya juga lebih sedikit.
5.    Julus virgatus termasuk dalam kelas Diplopoda yang memiliki banyak kaki yang berpasangan pada tiap ruas kecuali pada posterior dan anterior, serta memiliki sepasang antena pendek dan mandibula pada kepala.
6.    Periplaneta americana termasuk kelas Insecta, tubuhnya terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, thorax dan abdomen. Sistem respirasi pada kecoa adalah dengan menggunakan trakea. Kecoa hidup di darat.
7.    Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam kerajaan Animalia yang mempunyai 3 sub phylum yaitu Mandibulata, Onychopora, dan Chelicerata.






VII.  DAFTAR PUSTAKA
A.    Daftar pustaka buku

Bunda Halang, Dharmono, Mahruddin, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. FKIP Unlam Banjarmasin.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi.
London : The Macmillan  Company Collier-Macmilllan Limited.
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.
Radiopoetro, 1983. Zoologi invertebrata. Jakarta: Erlangga.
Rusyana, Adun. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung : Alfabeta. 

B.     Daftar pustaka gambar

Anonim a. 2015. http://mitanhamy.blogspot.com. Diakses pada 28 April 2015.

Anonim b. 2015. Belangkas. http://www.nms.ac.uk (online). Diakses pada 28 April 2015.
Anonim c. 2015 http://Belangkas. http://home.eckerd.(online). Diakses pada 28 April 2015.
Anonim d. 2015. http://Belangkas. http://home.eckerd.(online). Diakses pada 28 April 2015.
Anonim e. 2015. http://www.landcareresearch.co.nz (online). Diakses pada 28 April 2015.
Anonim f. 2015. http://wwwklasifikasiinvrtebrata.co.net (online). Diakses pada 28 April 2015.
Anonim g. 2015. Struktur tubuh Kaki seribu. http://www.landcareresearch.co.nz (online).  Diakses pada 28 April 2015.
Anonim h. 2015. Kluing. http://www.landcareresearch.co.nz (online). Diakses pada 28 April 2015.
Anonim i. 2015. Kecoa. http://www.seantwiddy.com(online). Diakses pada 28 April 2015.
Anonim j. 2015. Laba-laba. http://www.eocommunity.com. Diakses pada 28 April 2015.
Anonim k. 2015. Laba-laba. http://papilio1991.blogspot.com.Diakses pada 28 April 2015.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar