Selasa, 05 Mei 2015

Morfologi Tumbuhan-Bunga Tunggal



LAPORAN PRAKTIKUM V
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2204)
BUNGA TUNGGAL
Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
M. Arsyad,S.Pd,M.Pd
Asisten Dosen :
Dela Aprilia Lesman
Ella Zuliana Safitri
Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok I B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2015
PRAKTIKUM V
Topik                   : Bunga tunggal
Tujuan                  : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/Tanggal        : Kamis/04 April 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.          ALAT DAN BAHAN
Alat:
1.      Baki
2.      Alat tulis
3.      Kamera handphone
Bahan:
1.      Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.      Bunga mawar (Rosa sp.)
3.      Bunga kaca piring (Gardenia augusta)
4.      Bunga pepaya (Carica papaya L.)
5.      Bunga waru (Hibiscus tiliaceus L.)

  II.     CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mengamati bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calys), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamea), pendukung putik dan benang sari (andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3.      Menggambar hasil pengamatan dan membuat foto pengamatan.
4.      Membuat laporannya.




 III.   TEORI DASAR
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga.Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.) yaitu sebagai berikut:
1.      Kelopak bunga atau calyx.
2.      Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan.
3.      Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
4.      Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin.
 Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a.    Tangkai bunga (pedicellus)
b.   Dasar bunga (receptaculum)
c.    Hiasan bunga (perianthium)
Bagian-bagian hiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :
1.                     Kelopak (kalyx)
2.                     Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
            Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga yang tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).
a.       Alat-alat kelamin jantan (androecium)
b.      Alat-alat kelamin bentina (gynacium)
      Berdasarkan bagian-bagian tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1.      Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus) Definisi bunga sempurna adalah bunga yang memiliki lima bagian yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik . Bagian di atas tangkai bunga agak membesar, disebut dasar bunga. Saat bunga masih kecil, dasar bunga ini dibungkus oleh kelopak bunga. Mahkota merupakan tampilan paling indah pada bunga. Benang sari berada di antara mahkota bunga dan mempercantik tampilan bunga. Benang sari ini berbentuk seperti benang, biasanya dengan warna yang berbeda dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantang pada bunga. Dengan benang sari, bunga terlihat lebih indah dan mempesona. Di tengah-tengah benang sari tumbuh putik, biasanya dengan bentuk, warna, di ukuran yang berbeda. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Akan tetapi tidak semua bunga memiliki putik atau benang sari. Bunga yang memiliki benang sari dan putik pada satu bunga, pada saat penyerbukan tidak memerlukan sel kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis sel kelamin sudah terdapat pada bunga itu
2.   Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus), Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki alat kelamin jantan ataupun betina pada satu bunga saja. Itu artinya diperlukan minimal dua bunga yang memiliki alat kelamin yang berlainan. Bunga ini biasa disebut juga bunga berumah satu (monoesis). Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga salak, Vanili, pepaya (pada beberapa spesies), sawit, kelapa, jagung dan melinjo.

IV.     HASIL PENGAMATAN
 I.         ANALISIS DATA
1.    Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi:
Kingdom :Plantae
Divisio  : Magnoliophyta
Classis  : Magnoliopsida
Ordo     : Malvales
Family  : Malvaceae
Genus   : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Hibiscus rosa-sinensis L. adalah tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja, oleh karenanya disebut bunga tunggal (plantauniformal). Merupakan bunga lengkap karena memiliki mahkota (corolla), kelopak (calyx), putik (stigma), dan benang sari (stamea). Tangkai bunganya berwarna hijau, dasar bunganya berwarna hijau. Memiliki hiasan bunga yaitu kelopak yang berwarna hijau dan tajuk bunga atau mahkota bunga, biasanya mahkota bunga tidak berwarna hijau, warna pada mahkota bunga inilah yang lazimnya disebut warna bunga. Pada praktikum ini bunga yang diamati berwarna merah. Mempunyai kelopak tambahan. Merupakan bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus) karena mempunyai putik dan benang sari. Putiknya berwarna merah, biasanya menjulur keluar karena letaknya paling ujung dari tangkai putik. Tangkai putik berawal dari bakal buah. Benang sari berwarna kuning dengan jumlah yang sangat banyak. Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan sewaktu-waktu bisa menghasilkan buah.

2.    Bunga mawar (Rosa sp)
Klasifikasi:
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis        : Magnoliopsida
Sub classis  : Rosidae
Ordo           : Rosales
Familia        : Rosaceae
Genus         : Rosa
Species       : Rosa sp
(Sumber: Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan pada bunga mawar ini merupakan bunga tunggal.  Daunnya majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai serta terdapat anak daun yang tersendiri dan biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lainnya. Tangkai bunganya cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian mahkota bunga yang sangat rapat berlapis-lapis berbentuk spiral yang baunya sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Benang sari berjumlah banyak dan duduk di atas kelopak. Putiknya majemuk, dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga.
Bunga ini tumbuh di ketiak daun. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) dengan tepi berbagi. Mahkota (corolla) berwarna indah, terdapat putik (stigma) dan benang sari (stamen), serta pendukung putik dan benang sari (danriginifor) yang sangat pendek. Pada bunga ini tidak terdapat alat tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kelopak dan tersusun spiral. Benang sari berjumlah banyak. Tangkai sari pada waktu kuncup kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan beruang dua. Bakal buah satu sampai banyak, menumpang, tenggelam atau setengah tenggelam, satu sama lain bersatu atau tidak.
Bunga berkelamin 2 dan beraturan. Kelopak berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kalopak. Benang sari 6 atau lebih. Tangkai sari waktu kuncup membengkok. Kepala sari kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau lebih. Buah tunggal dan ada yang majemuk.
Terdiri atas 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih, merah muda, kuning, merah tua pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.






3.    Bunga kaca piring (Gardenia augusta)
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliphyta
Classis        : Magnoliopsida
Sub classis  : Asteriidae
Ordo           : Rubiales
Familia        : Rubiaceae
Genus         : Gardenia
Species       : Gardenia augusta Merr.
(Sumber      : Cronquist : 1981) 
Dari hasil pengamatan pada bunga kaca piring ini merupakan bunga tunggal.  Tangkai bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian mahkota (corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar yang mana berbentuk spiral yang baunyapun sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik jarang sekali terjadi peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada bahkan tidak ada bijinya yang mana biji adalah hasil dari persarian tersebut.
Bunga terminal, tunggal dan bertangkai pendek. Tabung kelopak bunga ukurannya kecil dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju yang panjang. Berbentuk garis lanset. Bentuk mahkota seperti terompet, tabung bulat dengan warna kehijau-hijauan. Leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm bewarna putih cerah. Kekenam taju yang paling luar oval telur terbalik, yang lain makin ke dalam makin pendek. Bunga hanya muncul sekuntum di ujung-ujung tangkai, mempunyai 6 daun mahkota walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda (daun mahkota berlapis).
Bunga sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna menjadi krem kekuningan. Bunga berbau sangat harum sehingga sering digunakan sebagai bahan baku minyak bunga. Harum bunga yang sepintas mirip Melati banyak menarik minat serangga seperti beberapa spesies Lepidoptera dan semut.
4.    Bunga pepaya (Carica papaya)
Klasifikasi:
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis        : Magnoliopsida
Ordo           : Violales
Family        : Caricaceae
Genus         : Carica
Species       : Carica papaya L.
(Sumber: Steenis. 2002)
Merupakan tumbuhan poligam, karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Dan bersifat monoeco-polypamus. Bunga jantan dan betinanya berwarna sama yaitu berwarna kuningtua, agakcrem. Di dalambungabetinaterdapatputik, begitu pula di dalam bunga jantan yang terdapat benang sari. Mahkota bunga jantannya berbentuk terompet. Bakal buahnya beruang satu.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.  Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci.
Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga yang jantan. Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, berkelopak sangat kecil mahkota berbentuk terompet berwarna putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju lima, dan tabung yang panjang, langsing, taju berputar dalam kuncup, kepala sari bertangkai pendek, dan duduk bunga betina kebanyakan berdiri sendiri, daun mahkota lepas dan hampir lepas, putih kekuningan, bakal buah beruncing satu, kepala putik lima duduk.

5.    Bunga waru (Hibiscus tiliaceus)
Klasifikasi:
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis        : Liliopsida
Ordo           : Cyperales
Family        : Cyperaceae
Genus         : Hibiscus
Species       : Hibiscus tiliaceus
(Sumber: Steenis. 2002)
Merupakan tumbuhan yang hanya memiliki satu bunga saja pada ujung-ujung tangkainya. Bunga waru ini juga merupakan bunga sempurna karena memiliki perhiasan bunga dan alat perkembangbiakan yang ada di pusatnya. Perhiasan bunganya yaitu mahkota dan kelopak. Mahkota berwarna kuning terang dengan 5 buah petala. Petala berbentuk kipas. Padamah kota ada noda ungu di bagian pangkal. Kelopak terdapat dibawah mahkota. Bakal buah terdapat di dalam bunga ditutupi mahkota. Alat kelamin terdiri atas putik dan benang sari. Putik berwarna merah dan benang sari yang berwarna kuning. Tabung benang sari keseluruhan ditempati benang sari.
 Bunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).























 II.      KESIMPULAN
1.      Bunga merupakan bagian tubuh tumbuhan yang mempunyai fungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif.
2.      Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga pada satu tangkai disebut dengan bunga tunggal.
3.      Suatu bunga disebut bunga lengkap apabila bunga tersebut memiliki semua bagian-bagian bunga.
4.      Bunga sempurna adalah bunga yang mempunyai putik dan benang sari dalam satu bunga.
5.      Bagian-bagian pada bunga tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (pistillum), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari, bakal bual (ovarium), daun buah (karpelum) serta daun pemikat (lokblad).
6.    Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) termasuk bunga sempurna karena terdapat benang sari dan putik dalam satu bunga.
7.    Bunga mawar (Rosa sp.) juga termasuk bunga sempurna, karena terdapat bagian kelopak, mahkota, benang sari dan putik
8.    Bunga kaca piring (Gardenia augusta) termasuk bunga lengkap karena memiliki semua bagian-bagian bunga.
9.    Bunga pepaya (Carica papaya L) termasuk monodioecious yaitu berumah tunggal sekaligus berumah dua dengan tiga kelamin:
tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Dapat dijadikan sebagai obat tradisional.
10.     Bunga waru (Hibiscus tiliaceus) adalah bunga sempurna karena memiliki bagian-bagian bunga seperti terdapat benang sari, putik, mahkota, dan kelopak.




    III.         DAFTAR PUSTAKA
A.    Daftar pustaka buku
Amintarti, Sri dan M. Arsyad. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Flowering Plants. Columbia     
           University: New York.
Sebastian. 2008. Kembang Sepatu. Jakarta: Word Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. MorfologiTumbuhan.      Yogyakarta:GajahMada University Press.
Van steenis, C.G.G.J. 1991. Flora. PT. Pradaya Paramita. Jakarta.
B.     Daftar pustaka gambar
Anonim a.  2015. http://lavigna.wordpress.com. Diakses pada 05 April 2015.
Anonim b. 2015. Aneka bunga mawar merah. http://anekabungahijau.blogspot.com (online). Diakses pada 05 April 2015.
Anonim c. 2015. http://www.dkimages.com/discover/previews/801/90011528.jpg. Diakses pada 05 April 2015.
Anonim d. 2015. Karya guru: FotoMacroflower(2). http://sekolahalamarridho.wordpress.com (online). Diakses pada 05 April 2015.
Anonim e. 2015. Tersedia. http://romafusau.blogspot.com/2009/04/obat-luka-iris-besar.html. Diakses pada 05 April 2015.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar