LAPORAN PRAKTIKUM
V
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2204)
BUNGA TUNGGAL
Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
M. Arsyad,S.Pd,M.Pd
Asisten Dosen :
Dela Aprilia Lesman
Ella Zuliana Safitri
Oleh :
Siti Sarah
(A1C214053)
Kelompok I B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2015
PRAKTIKUM
V
Topik : Bunga tunggal
Tujuan : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/Tanggal : Kamis/04 April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat:
1.
Baki
2.
Alat
tulis
3.
Kamera
handphone
Bahan:
1. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis
L.)
2. Bunga mawar (Rosa
sp.)
3. Bunga kaca piring (Gardenia
augusta)
4. Bunga pepaya (Carica
papaya
L.)
5. Bunga waru (Hibiscus
tiliaceus L.)
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengamati bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calys), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium),
putik (stigma), benang sari (stamea), pendukung putik dan benang sari
(andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3. Menggambar hasil pengamatan dan membuat foto
pengamatan.
4. Membuat laporannya.
III. TEORI DASAR
Bunga merupakan organ reproduksi
pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi
(perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan,
dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan
pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga,
bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota
bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian
masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami
metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual
yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut
bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga
hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam
satu bunga.Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora)
dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan
penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan
biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang
cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga
yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan
untuk membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering
dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan
zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara
bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian
utama bunga.) yaitu sebagai berikut:
1. Kelopak
bunga atau calyx.
2.
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis
dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses
penyerbukan.
3.
Alat kelamin jantan atau androecium (dari
bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
4. Alat kelamin
betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia:
"rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun
buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium)
dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang
membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal
buah.Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai
struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan
modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk
membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh,
dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5)
sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Alat perkembangbiakan
pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan
yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya
berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat
tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada
bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian
(penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut
buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru.
Ditinjau
dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang
termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga
tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik
disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak
lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin.
Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja
maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin
betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam
uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah
satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang
mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan
berbunga tunggal (planta uniforal).
Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta
multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari
:
a. Tangkai
bunga (pedicellus)
b. Dasar
bunga (receptaculum)
c. Hiasan
bunga (perianthium)
Bagian-bagian hiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :
1.
Kelopak (kalyx)
2.
Tajuk
bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada suatu bunga sering kita dapati
tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga yang
tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya, dengan kata lain kelopak
dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang
demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).
a.
Alat-alat
kelamin jantan (androecium)
b.
Alat-alat kelamin bentina (gynacium)
Berdasarkan bagian-bagian
tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga
dapat dibedakan dalam :
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus) Definisi bunga sempurna adalah bunga yang
memiliki lima bagian yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik .
Bagian di atas tangkai bunga agak membesar, disebut dasar bunga. Saat bunga
masih kecil, dasar bunga ini dibungkus oleh kelopak bunga. Mahkota merupakan
tampilan paling indah pada bunga. Benang sari berada di antara mahkota bunga
dan mempercantik tampilan bunga. Benang sari ini berbentuk seperti benang,
biasanya dengan warna yang berbeda dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan
alat kelamin jantang pada bunga. Dengan benang sari, bunga terlihat lebih indah
dan mempesona. Di tengah-tengah benang sari tumbuh putik, biasanya dengan
bentuk, warna, di ukuran yang berbeda. Putik merupakan alat kelamin betina pada
bunga. Akan tetapi tidak semua bunga memiliki putik atau benang sari. Bunga
yang memiliki benang sari dan putik pada satu bunga, pada saat penyerbukan
tidak memerlukan sel kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis sel kelamin
sudah terdapat pada bunga itu
2.
Bunga
tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos
in-completus), Bunga tidak sempurna adalah
bunga yang hanya memiliki alat kelamin jantan ataupun betina pada satu bunga
saja. Itu artinya diperlukan minimal dua bunga yang memiliki alat kelamin yang
berlainan. Bunga ini biasa disebut juga bunga berumah satu (monoesis). Contoh
bunga tidak sempurna adalah bunga salak, Vanili, pepaya (pada beberapa
spesies), sawit, kelapa, jagung dan melinjo.
IV. HASIL PENGAMATAN
I.
ANALISIS
DATA
1. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Klasifikasi:
Kingdom
:Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species :
Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak
ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar,
berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah
jambu.
Hibiscus rosa-sinensis L. adalah tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga
saja, oleh karenanya disebut bunga tunggal (plantauniformal).
Merupakan bunga lengkap karena memiliki mahkota (corolla), kelopak (calyx),
putik (stigma), dan benang sari (stamea). Tangkai bunganya berwarna
hijau, dasar bunganya berwarna hijau. Memiliki hiasan bunga yaitu kelopak yang
berwarna hijau dan tajuk bunga atau mahkota bunga, biasanya mahkota bunga tidak
berwarna hijau, warna pada mahkota bunga inilah yang lazimnya disebut warna
bunga. Pada praktikum ini bunga yang diamati berwarna merah. Mempunyai kelopak
tambahan. Merupakan bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus) karena mempunyai putik dan benang sari. Putiknya
berwarna merah, biasanya menjulur keluar karena letaknya paling ujung dari
tangkai putik. Tangkai putik berawal dari bakal buah. Benang sari berwarna
kuning dengan jumlah yang sangat banyak. Bunga terdiri dari 5
helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga
terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar
atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji
terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Pada umumnya
tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar
atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis
atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah
subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.Bunga berbentuk
terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum)
menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke
bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan
sewaktu-waktu bisa menghasilkan buah.
2. Bunga mawar (Rosa
sp)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Rosaceae
Genus :
Rosa
Species : Rosa sp
(Sumber: Cronquist. 1981)
Dari
hasil pengamatan pada bunga mawar ini merupakan bunga tunggal. Daunnya majemuk menyirip gasal karena diujung
ibu tangkai serta terdapat anak daun yang tersendiri dan biasanya anak daun
tersebut lebih besar dari pada yang lainnya. Tangkai bunganya cukup panjang,
dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian mahkota bunga
yang sangat rapat berlapis-lapis berbentuk spiral yang baunya sangat disukai
karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada
bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Benang
sari berjumlah banyak dan duduk di atas kelopak. Putiknya majemuk, dengan bakal
buah menempel di atas dasar bunga.
Bunga
ini tumbuh di ketiak daun. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) dengan tepi berbagi. Mahkota (corolla) berwarna indah, terdapat putik (stigma) dan benang sari (stamen),
serta pendukung putik dan benang sari (danriginifor)
yang sangat pendek. Pada bunga ini tidak terdapat alat tambahan. Daun mahkota
sebanyak taju kelopak dan tersusun spiral. Benang sari berjumlah banyak.
Tangkai sari pada waktu kuncup kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan beruang
dua. Bakal buah satu sampai banyak, menumpang, tenggelam atau setengah
tenggelam, satu sama lain bersatu atau tidak.
Bunga berkelamin 2 dan beraturan.
Kelopak berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak tambahan. Daun mahkota
sebanyak taju kalopak. Benang sari 6 atau lebih. Tangkai sari waktu kuncup
membengkok. Kepala sari kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau lebih. Buah tunggal
dan ada yang majemuk.
Terdiri atas 5 helai daun mahkota dengan
perkecualian Rosa sericea yang hanya
memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih, merah muda, kuning,
merah tua pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan
daun kelopak.
3. Bunga kaca piring (Gardenia
augusta)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Asteriidae
Ordo : Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus :
Gardenia
Species : Gardenia
augusta Merr.
(Sumber
: Cronquist : 1981)
Dari
hasil pengamatan pada bunga kaca piring ini merupakan bunga tunggal. Tangkai bunganya tidak cukup panjang,
dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga
yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian mahkota
(corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti
bunga mawar yang mana berbentuk spiral yang baunyapun sangat disukai karena
harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian
tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat
perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik jarang sekali terjadi
peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada bahkan tidak ada
bijinya yang mana biji adalah hasil dari persarian tersebut.
Bunga
terminal, tunggal dan bertangkai pendek. Tabung kelopak bunga ukurannya kecil
dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju yang panjang.
Berbentuk garis lanset. Bentuk mahkota seperti terompet, tabung bulat dengan
warna kehijau-hijauan. Leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm bewarna putih
cerah. Kekenam taju yang paling luar oval telur terbalik, yang lain makin ke
dalam makin pendek. Bunga hanya muncul sekuntum di
ujung-ujung tangkai, mempunyai 6 daun mahkota
walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda (daun mahkota berlapis).
Bunga
sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna
menjadi krem kekuningan. Bunga berbau sangat harum sehingga sering digunakan
sebagai bahan baku minyak bunga. Harum bunga yang sepintas mirip Melati
banyak menarik minat serangga seperti beberapa spesies Lepidoptera
dan semut.
4. Bunga pepaya (Carica
papaya)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica
papaya L.
(Sumber:
Steenis. 2002)
Merupakan tumbuhan poligam, karena pada satu tumbuhan
terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Dan bersifat
monoeco-polypamus. Bunga jantan dan
betinanya berwarna sama yaitu berwarna kuningtua, agakcrem. Di dalambungabetinaterdapatputik, begitu pula di dalam bunga
jantan yang terdapat benang sari. Mahkota bunga jantannya berbentuk terompet.
Bakal buahnya beruang satu.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua)
dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang
walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan
bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan
pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada
daerah sekitar pucuk. Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung
biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau
muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan
memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci.
Bunga
hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi kebanyakan dengan
beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga yang jantan. Bunga jantan
pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, berkelopak sangat kecil
mahkota berbentuk terompet berwarna putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju
lima, dan tabung yang panjang, langsing, taju berputar dalam kuncup, kepala
sari bertangkai pendek, dan duduk bunga betina kebanyakan berdiri sendiri, daun
mahkota lepas dan hampir lepas, putih kekuningan, bakal buah beruncing satu,
kepala putik lima duduk.
5. Bunga waru (Hibiscus tiliaceus)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus tiliaceus
(Sumber:
Steenis. 2002)
Merupakan tumbuhan yang hanya memiliki satu bunga saja
pada ujung-ujung tangkainya. Bunga waru ini juga merupakan bunga sempurna
karena memiliki perhiasan bunga dan alat perkembangbiakan yang ada di pusatnya.
Perhiasan bunganya yaitu mahkota dan kelopak. Mahkota berwarna kuning terang
dengan 5 buah petala. Petala berbentuk kipas. Padamah kota ada noda ungu di
bagian pangkal. Kelopak terdapat dibawah mahkota. Bakal buah terdapat di dalam
bunga ditutupi mahkota. Alat kelamin terdiri atas putik dan benang sari. Putik
berwarna merah dan benang sari yang berwarna kuning. Tabung benang sari
keseluruhan ditempati benang sari.
Bunga waru
merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan
bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning
dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi
kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari
kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan
banyak bakal biji. Buah berbentuk telur berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang
5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
II. KESIMPULAN
1.
Bunga
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang mempunyai fungsi sebagai alat perkembangbiakan
generatif.
2.
Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga
pada satu tangkai disebut dengan bunga tunggal.
3.
Suatu
bunga disebut bunga lengkap apabila bunga tersebut memiliki semua bagian-bagian
bunga.
4.
Bunga
sempurna adalah bunga yang mempunyai putik dan benang sari dalam satu bunga.
5.
Bagian-bagian pada bunga tunggal umumnya
terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus),
kelopak bunga (calyx), mahkota bunga
(corolla), tenda bunga (perigonium), putik (pistillum), benang sari (stamen),
pendukung putik dan benang sari, bakal bual (ovarium), daun buah (karpelum)
serta daun pemikat (lokblad).
6. Kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) termasuk bunga sempurna karena terdapat
benang sari dan putik dalam satu bunga.
7. Bunga
mawar (Rosa sp.) juga termasuk bunga
sempurna, karena terdapat bagian kelopak, mahkota, benang sari dan putik
8. Bunga
kaca piring (Gardenia augusta)
termasuk bunga lengkap karena memiliki
semua bagian-bagian bunga.
9. Bunga
pepaya (Carica papaya L) termasuk monodioecious yaitu berumah tunggal sekaligus
berumah dua dengan tiga kelamin:
10. Bunga
waru (Hibiscus tiliaceus)
adalah bunga sempurna karena memiliki bagian-bagian bunga seperti terdapat
benang sari, putik, mahkota, dan kelopak.
III.
DAFTAR
PUSTAKA
A. Daftar
pustaka buku
Amintarti,
Sri
dan M. Arsyad. 2015. Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Cronquist,
A. 1981. An Integrated System of
Flowering Plants. Columbia
University: New York.
Sebastian.
2008. Kembang Sepatu. Jakarta: Word
Press
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1985. MorfologiTumbuhan. Yogyakarta:GajahMada University Press.
Van steenis, C.G.G.J. 1991. Flora. PT. Pradaya Paramita. Jakarta.
B. Daftar
pustaka gambar
Anonim a. 2015. http://lavigna.wordpress.com.
Diakses
pada 05 April 2015.
Anonim b. 2015. Aneka bunga
mawar merah. http://anekabungahijau.blogspot.com (online). Diakses
pada 05 April 2015.
Anonim c. 2015. http://www.dkimages.com/discover/previews/801/90011528.jpg. Diakses pada 05 April 2015.
Anonim d. 2015. Karya guru:
FotoMacroflower(2). http://sekolahalamarridho.wordpress.com (online). Diakses
pada 05 April 2015.
Anonim
e. 2015.
Tersedia. http://romafusau.blogspot.com/2009/04/obat-luka-iris-besar.html. Diakses pada 05 April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar