PRAKTIKUM I
Topik :
Bakteri
Tujuan : Untuk mengetahui berbagai macam dan bentuk
bakteri
Hari/ Tanggal : Jumat/ 03 Oktober 2015
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I.
ALAT
DAN BAHAN
a.
Alat yang digunakan
1.
Mikroskop
2.
Kaca benda
3.
Kaca penutup
4.
Gelas kimia
5.
Kain
planel/ tissue
6.
Pipet
tetes
7.
Jarum
oase
8.
Kamera handphone
b.
Bahan yang digunakan
1.
Aquadest
2.
Kentang basi yang dibasikan
3.
Nasi yang dibasikan
4.
Kue lapis yang dibasikan
5.
Agar-agar yang dibasikan
6.
Tape singkong
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Meneteskan
1 tetes aquadest kekaca benda.
3. Mengambil lendir pada bahan
yang dibasikan dengan menggunakan jarum oase yang telah disterilkan.
4. Meletakkan preparat pada kaca benda dan menutup dengan kaca penutup.
5. Mengamati dengan mikroskop.
6. Menggambar bentuk-bentuk
bakteri yang terlihat pada mikroskop.
7. Mendokumentasikannya
dan membuat laporan.
III.
TEORI
DASAR
Bakteri belum memiliki membran inti yang disebut
Prokarion. Berdasarkan ukurannya bakteri tergolong jasad renik/mikroba, umumnya
uniseluler (tunggal) dan tidak berklorofil serta berkembangbiak dengan membelah
diri. Bakteri hidup bebas (kosmopolit) baik di tanah, di udara, di dalam air,
bahan makanan manusia, hewan dan tumbuhan. Studi tentang bakteri mulai berkembang
setelah ditemukan mikroskop oleh Anthonie van Leeuwenhoek menjelang berkhirnya
abad ke-17. Bakteri untuk pertama kali dilihat oleh Leeuwenhoek pada tahun
1683. Sejak itu melalui studi, tokoh-tokoh terkemuka seperti Pasteur, Davaine,
Koch, Winogrdsky, dan lain-lain. Akhirnya berkembang ilmu tentang jasad renik,
yaitu “mikrobiologi”, yang dalam abad ke-20 ini telah terpecah-pecah lagi menjadi
mikrobiologi industri, mikrobiologi tanah. Bahkan khusus mengenai bakteri, Sekarang
dikenal cabang ilmu pengetahuan yang diberi nama “Bakteriologi”.
Bentuk bakteri ada bermacam-macam, seperti bentuk
peluru, bola, batang, bengkok seperti koma/secrop dan spiral. Bentuk tubuhnya
merupakan salah satu dasar dalam
klasifikasi bakteri. Tubuh yang berupa sel tunggal itu mempunyai dinding sel
yang jelas. Dinding sel tidak mengandung selulosa tetapi tersusun atas hemi
selulosa dan senyawa-senyawa pectin yang mengandung dan lebih mendekati dinding
sel hewan dari pada sel tumbuhan pada umumnya. Adanya selulosa dalam dinding
sel hanya pengecualian, dinding itu dilapisi oleh selaput gelatin yang
menyebabkan dinding sel itu dalam larutan
air menjadi berlendir.
Dalam kondisi tertentu,
yang mekanismenya belum dipahami benar, sel bakteri dengan salah bentuk seperti
disebut terdahulu, dapat mengalami suatu perubahan bentuk. Bentuk baru sebagai
variasi bentuknya yang normal, disebut bentuk involusi. Rhizobium radicicola yang normal berbentuk batang, dalam keadaan tertentu
tampak sebagai batang yang bercabang. Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa
mikron (mikron μ = 0,0001 mm), paling besar sekitar 100 μ, sehingga hampir terlihat
dengan mata telenjang, tetapi ada pula yang kurang dari 1 μ yang terkecil
kira-kira 0,1 μ. Bukti-bukti menunjukkan, bahwa ada bakteri dengan ukuran tubuh
kurang dari itu yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa, tetapi memerlukan
mikroskop elektron untuk dapat menyidiknya.
Pada umumnya bakteri bergerak pasif. Namun demikian ada
berbagai jenis bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut
plasma yang menembus keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini
mmungkinkan bakteri bergerak aktif dalam medium cair. Rambut-rambut plasma itu
lazimnya dinamakan bulu cambuk atau flagel, yang jumlah dan letaknya pada tubuh
dapat berbeda-beda. Sedangkan untuk jumlah dan letak alat geraknya sangat
berbeda seperti :
-
Monotrik, terdapat satu flagel pada satu kutubnya.
-
Diatrik/sub polar, terdapat dua flagel dalam
masing-masing kutub.
-
Ampitrik, terdapat dua flagel masing-masing.
-
Peritrik, terdapat banyak flagel di seluruh
permukaan tubuh.
-
Atrik, tidak memiliki flagel.
Bakteri umumnya hidup di tempat-tempat yang lembab dan
ada juga di tempat kering dan suhu tinggi.
1. Thermophyl,
hidup pada suhu minimum 300, suhu optimum 50o- 55oC
dan suhu maksimum 90o-100o C.
2. Mesophyl,
suhu minimum 20oC, suhu optimum 25o-40o C, dan
suhu maksimum 50oC.
3. Psycophyl,
suhu minimum 0oC, suhu optimum 15oC – 20oC,
dan suhu maksimum 30oC.
4. Criophyl,
suhu sangat minimum.
Berdasarkan cara hidupnya, bakteri
dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Peyediaan
makanan
-
Autotrof : kemoautotrof dan fotoautotrof
-
Heterotrof : saprofit dan parasit (fakultatif, obligat dan pathogen)
2.
Kebutuhan
oksigen
-
Aerob : Menggunakan oksigen (aerob obligat dan aerob fakultatif)
-
Anaero : Tidak mempergunakan oksigen
Secara umum bakteri dikelompokkan menjadi 3 bentuk, yaitu :
1. Kokus (Coccus) ; berbentuk bulat seperti bola atau
juga hampir menyerupai ellips.
a. Monococcus,
bila bakteri sendiri-sendiri atau tidak berkoloni.
b. Diplococcus,
bakteri berbentuk koloni yang terdiri dari 2 coccus.
d. Stafilococcus,
bakteri berkoloni seperti buah anggur.
e. Sarcina,
koloni berbentuk seperti kubus.
2. Basil (bacillus); berbentuk batang atau
tongkat.
- Monobacillus, apabila bakterinya sendiri-sendiri.
- Diplobacillus, apabila 2 buah basil bergandengan.
- Streptobacillus, koloni seperti rantai.
3. Spiral (spirillum); berbentuk bengkok atau
menyerupai spiral.
- Vibrio, berbentuk menyerupai tanda koma.
- Spirochaeta, bentuknya menyerupai per atau gas.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Bakteri pada kentang rebus yang
dibasikan
a.
Gambar pengamatan

1.
Staphylococcus
2.
Monococcus
b.
Menurut Pengamatan
Perbesaran
10 X 10


1.
Staphylococcus

2.
Monococcus

c. Menurut
literatur
![]() |
2. Bakteri pada Nasi yang dibasikan
a. Gambar pengamatan

1.
Monococcus
2.
Vibrio
b. Menurut
Pengamatan
Perbesaran
10X 10


1. 
Monococcus


2. Vibrio
c.
Menurut literatur
![]() |
3. Bakteri pada Kue lapis yang dibasikan
a. Gambar pengamatan

1.
Monobasil
b. Menurut Pengamatan
Perbesaran 10x10

1.
Monobasil

c. Menurut literatur

![]() |
4. Bakteri pada agar-agar yang dibasikan
a. Gambar pengamatan

1.
Vibrio
2.
Diplobasil
b. Menurut Pengamatan

Keterangan
:
1.
Vibrio

2.
Diplobasil


![]() |
5.
Bakteri
pada Tape Singkong
a. Gambar
pengamatan

1. Monococcus
b.Menurut
Pengamatan
Perbesaran
10 x 10


c. Menurut
literatur

V.
ANALISSIS
DATA
1.
Kentang
yang dibasikan
Pada hasil
pengamatan di medium kentang basi, ditemukan bakteri dengan jenis coccus, yaitu
monococcus dan staphylococcus.
Monococcus berbentuk seperti
bola tunggal (coccus yang menyendiri atau satu-satu). Sedangkan staphylococcus berbentuk bola
berkoloni yang membentuk
rantai. Monococcus merupakan bakteri yang hidup mandiri
atau soliter, hidupnya di udara. Staphylococcus bersifat Gram-positif, hidupnya
juga di udara. Karena hidupnya di udara maka akan cepat mati karena kelaparan
dan radiasi sinar UV. Bakteri staphylococcus yang memiliki bentu dengan penatan
berpasangan dan bergerombol seperti buah anggur, bersifat aerobik atau
anaerobik fakultatif, katalase positif, oksidase negatif, keluarga (famili)
nonmotil, tidak membentuk spora dan fermentatif.
Lendir pada kentang itu merupakan
dinding sel dari bakteri, dimana dinding sel ini dibungkus dengan lapisan
lendir dengan ketebalan berbeda. Selaput dari lendir ini merupakan pelindung terhadap lingkungan yang kurang
baik. Dinding sel pada kentang ini
terdiri atas bermacam-macam bahan organik, di antaranya selulosa, hemiselulosa,
dan kitin. Dan fungsi dinding sel di sini adalah sebagai pemberi bentuk pada
sel, memberi perlindungan, mengatur keluar masuknya zat-zat kimia, serta
mempunyai peranan dalam pembelahan sel.
2. Nasi yang dibasikan
Pada
hasil pengamatan di medium nasi basi, ditemukan bakteri dengan jenis monococcus
dan vibrio. Bakteri
monococcus adalah bakteri yang berbentuk bulat dan tunggal sedangkan bakteri
yang berbentuk basil yaitu bakteri yang berbentuk silender atau bulat panjang
atau batang. Monococcus bakteri yang hidup mandiri atau soliter, hidupnya di
udara. Vibrio merupakan
bakteri yang bentuknya menyerupai tanda koma.
Lendir pada nasi disebabkan karena adanya kegiatan
fisiologis dari bakteri tersebut, dimana setelah itu substrat akan mengalami penguraian, disertai dengan
timbulnya energi (dapat berupa gas). Proses inilah yang dinamakan “pembusukan”.
3.
Kue
Lapis yang dibasikan
Pada
hasil pengamatan di medium kue lapis basi, yang ditemukan yaitu
bakteri dengan jenis monobasil. Bakteri monobasil adalah bakteri yang berbentuk yaitu bakteri yang
berbentuk silender atau bulat panjang atau batang.
Pada medium ini
bakteri berkembang dengan cepat disebabkan medium ini sangat cocok karena
lembab dan banyak sari-sari makanan yang diperlukan oleh bakteri tersebut.
Apabila medium ini dibiarkan terbuka maka bakteri akan semakin banyak. Hal ini
membuktikan bahwa bakteri berada di udara bebas.
4.
Agar-agar
Basi
Pada hasil pengamatan di medium agar-agar
basi, ditemukan jenis bakteri Vibrio dan diplobasil. Vibrio merupakan bakteri yang
bentuknya menyerupai tanda koma. Bakteri diplobasil adalah bakteri yang berbentuk batang atau silender yang bergandengan masing-masing dua.
5.
Tape
Singkong Basi
Pada hasil pengamatan di medium tape
singkong, ditemukan bakteri monococcus.
Monococcus adalah bakteri yang
berbentuk bulat dan tunggal sedangkan bakteri yang berbentuk basil yaitu
bakteri yang berbentuk silender atau bulat panjang atau batang. Monococcus
bakteri yang hidup mandiri atau soliter, hidupnya di udara.
VI. KESIMPULAN
1.
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal
(uniseluler) yang prokarotik, ada yang mempunyai klorofil ada juga yang tidak,
berkembang biak dengan membelah diri.
2.
Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar : bulat
sampai elips (coccus), batang (bacillus), spiral (spirillum).
a. Bentuk bakteri seperti bola bermacam-macam, yaitu
:
1) Monococcus,
bila coccus itu hidup menyendiri.
2) Diplococcus,
bila coccus berbentuk koloni yang terdiri dari dua coccus.
3) Streptococcus,
bila berkoloni dan membentuk rantai.
4) Staphylococcus,
bila berkoloni dan bakteri bergerombol seperti buah anggur.
b. Bentuk
bakteri seperti basil/batang, yaitu :
1) Monobacillus,
hidup menyendiri.
2) Diplobacillus,
bila koloni basil terdiri dari gandengan dua basil.
3)
Streptobacillus, bila koloni terdiri dari
gandengan basil membentuk rantai.
c. Bakteri yang berbentuk spiral, yaitu :
1) Vibrio,
bakteri yang bentuknya menyerupai tanda koma.
2) Spirochaeta,
bentuknya menyerupai pegas.
3. Bentuk bakteri yang didapat pada saat pengamatan
adalah sebagai berikut:
1) Bakteri
dengan jenis coccus, yaitu monococcus dan staphylococcus, terdapat pada bahan kentang yang dibasikan.
2) Bakteri dengan jenis monococcus dan vibrio,terdapat pada
bahan nasi yang dibasikan.
3) Bakteri
dengan jenis monobasil,
terdapat pada bahan kue lapis yang dibasikan.
4) Bakteri
Vibrio dan diplobasil, terdapat pada bahan agar-agar yang dibasikan.
5) Bakteri
monococcus, terdapat pada
bahan tape singkong yang dibasikan.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti, Sri dkk.
2015. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Rendah.
PMIPA. FKIP UNLAM. Banjarmasin
Anonim b. 2015. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/ (diakses 07 Oktober 2015)
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989.
Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM.